Chapter 1
Just ..
xXx
Disclaimer :
Naruto ©
Masashi
Tokyo Ghoul ©
Ishida
Konoha Ghoul © Dandelion
Pair : SasuHina
Genre :Romance / fight
Rated : T
.
xXx
Konoha Ghoul
.
.
“Nii-san? NII-SAN??”
Neji berjalan sempoyong kearah Hinata dengan perut
bersimbah darah.
“La..ri Hinata.. ce..pat Lari..” Neji terjatuh
“Hosh..hossh hossh.. “ Hinata berlari cepat meninggalkan
jasat Nii-sannya. Berlari turun dari tangga rumah besar Hyuuga.
Seseorang itu tergeletak penuh darah dengan bagian-bagian
yang hilang.
“ARRRRRGGGGGGGGhhh..” Matanya terbelalak berterik takut..
Didepannya adalah mayat Kaa-san dan Tou-sannya.
Bahssh! Krakk
Suara cabikan dan mulut yang penuh darah..
“Ghhhh..anak kecil ini sungguh lezat” Mata merah itu kini
menatap pada Hinata.. melepaskan makanannya, tangan kecil yang sudah lepas dari
tubuh pemiliknya Hanabi.
Tap… Tap… Tap…
Seseorang itu semakin mendekat.
xXx
.
.
.
Markas UIG
“ Mereka berbaur dengan manusia, memangsa daging mereka”
menjeda kemudian melanjutkan.
“Ghoul..mereka berpura-pura menjadi manusia” Sosok tua
yang masih terlihat muda. Merupakan pemimpin UIG (Uciha Invistigator Ghoul)
Uciha Madara.
xXx
.
Ini adalah tahun ketiga di Konoha High School untuk
Hinata. Memiliki sahabat baik dan mulai membuka hati pada seseorang membuatnya
terlupakan akan kejadian enam tahun silam yang mulai memudar.
Kantin
Sekolah
“Ne Hinata-chan.. ayo ceritakan siapa laki-laki yang kau
ceritakan kemarin?”
“Ano.. E-eto..! “Seketika wajah Hinata memblusing,
memainkan jemarinya, sambil melirik ke samping.
Sakura melirik pandangan Hinata yang ternyata melirik
pada seorang pria.
Sakura terkejut matanya terbelalak panic dan takut.
“Masaka..”
“Eh? Nande? Sakura-chan?”
“Hinata, ku mohon dengarkan aku! Jauhi dia,, pria itu
berbahaya”
“Nande? Sakura-chan Naruto pria yang baik. Dia tak
terlihat jahat…da..”
Perkataan Hinata di putus Sakura,
“JAUHI DIA!!” Sakura membentak Hinata.
Teriakan yang membuat semua orang-orang yang berada disana melihatnya. Hinata diam
menunduk seperti orang yang telah melakukan kesalahan.
Sakura adalah temannya, setelah seluruh keluarganya tiada
yang hanya menyisakan dirinya, Sakura lah yang selalu bersamanya menemaninya,
Sakura.. mungkin dialah keluarga satu-satunya bagi Hinata. Selalu cerewet jika
Hinata belum makan, bahkan Sakura sudah seperti Kaa-sannya.
“Maafkan aku.. Hinata aku..” Sakura merasa bersalah.
“Tidak apa-apa Sakura-chan, aku akan menjauhinya” ^^
Hinata tersenyum, dia tahu sahabatnya itu sangat khawatir
xXx
Malam di lorong gelap seseorang berpakaian Merah dengan
wajah tertutup topeng, bersandar menunggu seseorang.
Laki-laki bersurai kuning itu tiba-tiba muncul.
“Jahuhi dia..” Seseorag bertopeng itu memperlihatkan mata
merahnya.
“Semakin kau menghalangi ku semakin aku ingin
menyantapnya” Naruto memperlihatkan seringayannya.
“Ku mohon hentikan, kau sudah diluar batas Naruto, kau
hanya akan membawa para elang itu kemari baka!!”
“Aku tak peduli, kau ataupun para elang itu”
“Aku hanya ingin hidup damai, layaknya mereka..
Tayuya dan Temari tak cukupkah?”
“Tciih..berteman dengan para manusia itu membuat mu
semakin lemah Sakura. “
Mata Naruto memerah, mengeluarkan cakra kagune berupa
ekor rubah, menyerang Sakura.
Sakura tau kekuatanya tak sebanding dengan Naruto.
Ekor itu berhasil melukai pipi Sakura, dan.. (Mau lihat
kagune Sakura lihat aja kagunenya Toka
di mirip-miripin aja)
Sreep
Pertahanan Sakura tak berarti bagi Naruto.
“GHakkk..” Ekor itu menembus perut Sakura.
“Tidurlah untuk sementara..”
Naruto adalah ghoul yang baik, namun setelah pembasmian
klan Uzumaki oleh UIG membuatnya ingin membalas demdam dengan mencari gara-gara
kepada para elang.
Jiraya salah satu ghoul tua penasehat klan Uzumaki berhasil
menyelamatkan Naruto dengan mengorbankan nyawanya. Minato ayah dari Naruto
adalah pemimpin perusahaan Uzumaki yang terkenal, namun isu tentang klan
Uzumaki adalah Ghoul mebuat para UIG merencanakan penyeragan besar-besaran
untuk pembasmian Ghoul Uzumaki.
*Flash Back
“Sepertinya mereka sudah mengetahuinya,” Yang di ajak
bicara hanya menunduk sebagai hormat.
“Penasehat Jiraya persiapkan semuanya, simpan semua
berkas, dan.. sembunyikan anak itu.”
“Baik tuan”
xXx
Pertarungan sengit antara klan Uzumaki dengan para elang
UIG,
Minato melawan Itachi UIG special class yang terkenal
sangat kuat.
Pertarungan meninggalkan puing-puing dengan keberhsilan
para elang, walau setengan dari mereka gugur dalam pertempuran.
*Flash
Back Off
xXx
Hari semakin gelap .. Hinata berjalan di keramaya Konoha
City. Membawa bingkisan belanjaannya.
Berita di layar TV besar di pusat kota kembali menyiarkan
berita Ghoul seperti biasanya.
‘ Ghoul kembali menghantui Konoha beberapa insiden kembali terjadi.
Makhluk yang berpenampilan mirip manusia, menutrisi dengan memakan manusia.
Mereka adalah musuh alami manusia’
Hinata terus berjalan. Seseorang menyamparnya hingga
terjatuh.
Mengambil tasnya, orang itu adalah pencuri. Hinata
bangkit berusaha mengejar orang itu, berteriak namun tak ada yang menolongnya,
dari tempat yang ramai kini Hinata sudah berada di gang sunyi.
Hinata mengambil tongkat besi yang berada tak jauh darinya.
Berjalan pelan mencari pencuri yang megambil uangnya.
Puk
Seseorang menepuk bahunya, ketakutan semakin menjalar
ketika Hinata berpaling.
Tangannya mengayuh besi itu sekuat tenaga. Sambil
memejamkan matanya.
Namun dengan sigap seseorang itu mengangkapnya.
“Hey.. Hinata-chan apa yang kau lakukan disini?”
“Eh??” Hinata membuka matanya.
“Naruto- kun.. A..aku . seseorang mencuri tasku.”
“Apa yang kau maksud ini!” Naruto memberikan tas Hinata
“Arigatou..” Hinata membungkuk, ingin melangkah pergi
mengingat janji dengan sahabatnya ‘jauhi dia’ . namun Naruto mencegah Hinata
pergi menggenggam tangannya membawanya kepelukannya.
“Hinata-chan.. ku pikir kau harus tahu,,
aku sangat
menyukai mu..” Naruto berbisik
“…” Mata bulan itu terbuka lebar, ternyata perasaannya tak
bertepuk sebelah tangan.
Naruto tersenyum, mulutnya kini terbuka lebar.
HHHA.. BHAASSS!
Perih kulit bahunya serasa terbakar, mata Hinata melirik
pria tan itu dengan sangat takut. Darah
bersimbah. Hinata berusaha kabur.
“Oishi.. sangat lezat Hinata hahaha.. “
“Lari.. aku tak boleh mati, “ Berlari teratih menahan
sakit sambil menutup luka di bahunya dengan tangan.
“Ne.. mau kemana Hinata-chan, main ka? ” *ka= kah. Untuk
pertanyaan*
Naruto melemparkan Hinata dengan ekornya.
Naruto tertawa sinis, ekor rubahnya terus menusuk perut
Hinata. Darah yang berserak Hinata kini sekarat.
“Ne.. Kau sudah mati, akhh.. lemah sekali.”
Naruto hendak berjalan kearah Hinata,
BRAKKK PRANGGG
Naruto tertimpa bangunan berat.
“Nan..de..!” ..
xXx
.
‘Barita hari ini sebuah kecelakaan jatuhnya beberapa beton,dua orang
murid tertimbun di bawahnya, para Dokter mengambil inisiatif untuk mentransplantasi
organ, dari si pria yang sudah meninggal ke tubuh gadisnya tanpa megubungi
orang tuanya’
Pagi ini Hinata kembali sarapan sudah 2 hari sejak ia
siuman dari komanya.
Menyumpit sedikit
makanan ke mulutnya.
Sungguh rasa menjijikkan yang mengecap lidahnya.
Tok Tok Tok
Pintu terbuka menghadirkan sosok dokter yang
mengunjunginya, pria berkacamata,dengan rambut perak.
“Bagaimana keadaan mu Hinata? Kau tak pernah memakan
makananmu.”
“Ano..ada yang salah dengan indra pengecap saya
Kabuto-sama Gomen.. “
Dokter pria yang bernama Kabuto itu tersenyum.
Di tempat
lain
“Mungkin sudah saatnya mengirim mu untuk misi penyamaran,”
“Ha'i” Surai reven dengan tanpa ekspresi.
xXx
Hari ini Hinata dibolehkan pulang dari Rumah Sakit.
Sakura sangat khawatir melihat Hinata yang terlihat kurus.
“Ne.. Hinata-chan aku sangat khawatir, ini aku membelikan
makanan kesukaannmu. “
“…” Hinata hanya diam menatap pada bingkisan penuh
makanan dari Sakura yag ditaruhnya di meja.
“Kau harus makan yang banyak Hinata..” Sakura mendekat
hendak memeriksa jidat Hinata.
‘bau yang aneh namun sangat lezat’
“A..ano.. Sakura-chan” Hinata sedikit menyeringit. Sakura
sangat dekat. Hinata bahkan bisa merasakan deru nafas Sakura di kulit lehernya.
“??” Sakura tersadar.
‘A..apa yang barusan ku fikirkan, tidak, Hinata adalah temanku’
“A-aku harus pulang, jaa ne Hinata-chan, di meja sudah
ada buku catatan ketertinggalan mu. Besok kau harus sekolah.” Sakura buru-buru
meninggalkan tempat Hinata.
Hinata menatap punggung sakura yang menghilang dibalik
pintu.
Kriuukkkkkkkk
Hinata memegang purutnya yang memang sangat lapar.
Mengedarkan pandangannya ke Tv
‘Sosok Ghoul tidak butuh makanan sebanyak ini. Ghoul indra pengecap
mereka berbeda dengan manusia. Saat mereka memakan makanan manusia mereka menganggapnya
terasa sangat tidak enak‘
Tsunade
mejulurkan lidahnya
‘Benda-benda tajam pun tak bisa melukai tubuh mereka’
Hinata terbelalak berlari menuju bigkisan penuh makanan dari Sakura. Meneguk
liurnya sebelum menggigit satu senwich dan berlari ke watsfel memuntahkannya.
Makanan yang berserak.
“Hiks…hiks… tidak, ini pasti bohong!”
Mengambil pisau
“Jika memang benar .. jika memang benar.. berarti ini..!
hiks hiks”
PRANGGG
Hinata menusukkan pisau itu ke perutnya. Tertunduk meratapi pisau yang kini patah menjadi dua.
Di keramayan malam Hinata berjalan tanpa tujuan.
“Apa yang harus aku lakukan..”
Sebuah aroma lezat menuntunnya mencari keberadaannya.
‘Seperti aroma masakan Okaa-san..’
Hinata berlari mencari nya.
Matanya terbelalak, Seseorang perempuan muda berlumur
darah dengan bagian atas yang hilang (Tanpa Kepala) dengan seseorang laki-laki
bertopeng bersurai merah, yang sedang menatapnya.
“Siapa kau?”
“?..” Hinata meundurkan langkahnya”
“Tch berani sekali kau, ini adalah tempat berburu mangsa
ku” Dengan sekejap laki-laki itu sudah berada di depan Hinata. Mencium aroma
Hinata.
“Kau.. bukan manusia..” Pria bernama Gaara itu mengunci
pergerakan Hinata di tembok.
“Wajah mu lumayan” Senyum yang menyeringai.
BRAKKK
Gaara menghindari serangan, dan menghilang.
“Daijobu ka?” Tanya seorang pria bermata kelam.
“U-um.. Daijobu” mengangguk dengan posisinya yang
sekarang di rangkul oleh pria Reven itu.
“Disini berbahaya, kenapa kau bisa berada di sini? Dimana
rumahmu?” Sasuke menurunkan Hinata.
“A..ano..”
“Tutup mata yang aneh. Akan ku antar kau pulang”
xXx
Konoha High School
“Hinata-chan.. kau tau hari ini ada murid baru.. kyaaa…
seluruh kelas sedang membicarakannya”
“E-eh!” Hinata enggeleng lemah,
“Kau tidak tau? Dia sangat tampan “ Sakura kembali
berbicara tentang murid baru.
Kakashi sensei masuk. Sensei yang terkenal dengan
keterlambatannya.
“Semuanya kembali ketempat duduk kalian masing-masing,
baiklah langsung saja, ku kira dia sudah membuat onar di hari pertama hahh…”
“Sensei cepat perkenalkan dia” Kata salah seorang murid
bernama Ino.
Dengan tampak malas seperti biasanya Sikamaru hanya
berucap
“Mendokusai” kembali melanjutkan tidurnya.
“Baiklah masuklah Sasuke. Perkenalkan dirimu”
Hinata melotot melihat pria yang tadi malam menolongnya.
“Kau bisa duduk di samping Sikamaru, Sikamaru angkat
tangan mu”
Sudut siku-siku muncul di kepalanya, pria nanas itu
kembali bangun dari tidurnya mengumpat ‘mendokusai’
Kini Sasuke berada tepat di belakangnya. Hinata bingung
apakah dia harus menyapanya. Mengucapkan terimakasih karena tadi malam dia
belum sempat mengatakannya.
Matanya melirik kearah Sakura yang berada disampingnya
sudah menjulurkan tanganya ingin berkenalan dengan pria tampan itu. Begitu juga
para wanita lainnya. Hinata mengurungkan niatnya.
Namun tak satupun dari jabatan para gadis itu dibalas
Sasuke. Sedang Sikamaru yang berada di samping pria reven itu sudah menutup kepalanya
dengan bantal, ‘sungguh merepotkan’ umpatnya.
xXx
Malam Berikutnya
Lapar yang luar biasa membuat Hinata tak bisa
mengendalikannya. Cakra kagune kiyubinya keluar menampilkan ekornya.
ARRRRGGGHH..
Matanya mendelik mencium kehadiran seseorang. Dalam
sekejab Hinata sudah berada didepan orang itu dan hampir menusuknya.
PRANGGG
Namun sesuatu menghalanginya.
Suatu serangan yang membuat semuanya gelap bagi Hinata.
“Bawa dia.”
.
xXx
Disisi lain seseorang dengan surai merah tersenyum.
“Tch..Untuk apa kau memanggil ku?” Lawan bicara seperti
tak menyukainya.
“Tampaknya Ghouls Investigator sedang menyelidiki daerah
sini, aku sudah mencari tau siapa dia. Elang itu berada di kelas mu, dia bukan
bocah biasa”
“Uciha?” Matanya terbelalak mengingat nama itu.
“Ya.. dia bernama Uciha Sasuke.”
“Wakatta”
xXx
“Kau sudah mendengarnya, Naruto menghilang. Dan si gadis
berpenutup mata itu. Memiliki kagune yang sama dengannnya”
Glek
“Masaka!” Pria berambut perak yang melawan gravitasi itu
terkejut
“Dialah uji coba Kabuto atas perintah Orocimaru” Sai
namanya, pria ini menjelaskan sambil tersenyum.
Seseorang datang membuka pintu..
Ceklek
“Kalian sudah mengetahuinya, Kakashi buatkan dia mask.”
Menjeda sebentar
“ Dan kau Sai
jangan sentuh dia!” Matanya berubah merah, dengan aura membunuh.
Sai bergidik, barusaja ia menyentuh tangan Hinata dengan
ujung jarinya, mendengar perkataan sang pimpinan membuat Sai meneguk liurnya.
“Ha’i ha’i wakatta” wajah yang selalu dihiasi dengan
senyuman itu berubah sendu.
xXx
Lorong gelap tanpa lampu, melewati sebuah bangunan tua.
Jalan yang belum pernah dilewatinya untuk cepat sampai kerumah. Dengan masih
mengenakan seragam sekolah Sakura melangkah cepat.
Tap
Seperti deruan suara langkah selain dirinya, sesekali ia
menengok kebelakang namun tak ada siapapun.
“Sangat bodoh, melewati lorong gelap seperti ini”
Seseorang bertopeng panda menampakkan dirinya, dengan seringayan yang tak luput
dari wajahnya.
(Topeng panda jangan kira dia imut dia salah satu yang
terkuat)
Menampakkan mata merahnya, dengan kagune icibi berupa
sebuah ekor besar yang sangat kuat.
Sakura tak bisa lari.
PRANGGG
Sasuke tiba-tiba datang dari atas, melompati bangunan.
Menghalangi kibasan ekor yang menyerang Sakura dengan katananya.
“Sa..su ke..” Terbelalak mengetahui Sasuke menolongnya.
“Tetap dibelakangku”
“Um” Sakura mengangguk
“Tch.. “ Sosok ghoul bertopeng panda itu mendecih.
Melempar kagune pasir seperti puing-puing tajam kearah
Sasuke dan Sakura.
Sasuke menendang bekas besi bangunan yang di pijaknya,
menjadikannya tameng.
Sakura memperhatikannya ‘sugoii’ pikirnya.
Pria bertopeng panda itu melarikan diri.
“Tch.. merasa tak bisa menang, hn”
Seseorang berpakaian hitam kembali muncul dari atas
bangunan.
“Baka otouto.. sudah ku bilang ini adalah penyeldikan
rahasia. Kau tidak diizinkan melakukan tindakan secara independen“
“Aku melakukannya untuk memusnahkan ghoul”
“Kau melepaskannya, dan jangan beranggapan seenak
jidatmu! Kalau nanti kau mati, baru tau rasa. Selain itu dia juga terlibat”
Itachi melihat kearah Sakura
“Stres Pascatrauma, kau tahu akan hal itu ‘kan?”
Lanjutnya
“Hn”
“Icibi itu bersembunyi didekat sini. Dia pengguna
serangan jarak jauh, ini sangat menguntungkan untuknya, aku kearah sana, dan
..” Itachi berhenti member instruksi
“Sakura tetap bersama ku.. dan jangan menjauh dari ku”
Sasuke berbicara tanpa ekspresi.
“I-iya”
“Dimana rumahmu? Aku akan mengantar mu pulang, disini
sangat berbahaya”
“Di dekat pabrik tua”
“Hn”
Sesekali Sakura melirik kearah Sasuke pipinya memerah.
Sudah separuh jalan akhirnya Sakura memulai perbincangan.
“Sasuke-kun..” Sakura seprti malu-malu.
“Hn”
“Sasuke-kun hebat ya, dari caramu menyerang musuh…
sungguh kekuatan yang luar biasa. Kamu benar-benar hebat.” Menjeda beberapa
saat.
“Dan juga, mungkin aneh di tempat seperti ini aku
memberitahukan hal ini kepada mu.”
“Souka, sudah saatnya ya.” Sasuke berhenti berjalan
“Sasuke-kun”
BRAKKKK
“Matilah!”
Sasuke menghindari serangan Sakura dari belakangnya.
“SASUKE-KUN” Sakura berteriak
“Kau sudah tahu, kalau aku ini ghoul bukan? Yah, aku
sudah tidak peduli. Padahal aku sangat menyayangkannya, kau sangat tampan. Aku
menyukai mu. Jika saja kau bukan bagian dari Elang” Sakura terus menyerang,
sedang Sasuke masih menghindari serangannya.
Sasuke yang masih belum menggunakan katananya, membuat
Sakura geram.
“Kau meremehkan ku!”
Sakura mengamuk, Sasuke mengambil katananya, listrik
mengalir ditubuhnya.
Berlari menghindari setiap serangan batu yang hampir
mengenainya.
SREEP
Tanpa Sakura sadari
katana itu sudah tertancap mulus menembus perutnya.
GHAKKK
Sakura memutahkan darah. Dan terjauh.
“Ah… padahal.. sebentar lagi ujian ..aku.. sudah belajar
dengan benar..”
Pada akhirnya mayat Sakura dikirim ke UIG, dan untuk
mencegah kepanikan hal itu dirahasiakan oleh sekolah.
xXx
Di Tempat
Lain
Itachi tak berhasil menemukan Gaara.
“Kusso!! Aku kehilangannya”
xXx
“Kau sudah sadar?”
“K-kau siapa?.. Dimana aku?” Hinata merasakan sesuatu
dimulutnya,
Hinata sontak kaget melihat darah dimulutnya.
“A-apa yang telah kau lakukan” matanya penuh dengan
ketakutan,
“Hanya ada satu cara untuk melampiaskan rasa lapar ghoul.
Kau tahu apa itu, ‘kan?”
“Hiks..hiks..hiks” Isakan Hinata.
“Kau harus tau siapa dirimu..Hyuuga” Seseorang itu
berbalik meninggalkan Hinata.
Melihat kepergian sang pemimpin dari kamar gadis
berpenutup mata, Sai mengendap-endap masuk dan membuka pintu.
CEKLEK
“SSTTT…” Sai meletakkan jari telunjuk ke bibrnya.
“Jadi, siapa namamu?”
“Hinata. Hyuuga Hinata hiks..”
“Hey jangan menangis, Hinata-chan panggil saja aku Sai”
masih dengan suara pelan.
“Apa yang di lakukan pemimpin tadi di sini?” lanjutnya.
“Pemimpin..?” Hinata menautkan alisnya
“Maksudku pria yang berambut putih tadi. Dia membuatmu
meangis? dasar Toneri baka, dia itu memang tak berperasaan”
“Maksudmu dia.” Hinata berhenti menangis matanya kini
menunjuk kearah pintu, yang lupa di tutup Sai selagi masuk kamar Hinata.
“Ekhem..” Pria bernama Toneri Otsutsuki bersandar
“Anoo.. pemimpin itu sangat keren, dia sangat kuat. Aku
harus pergi sekarang.” Sai melihat kearah pintu, kembali meneguk liurnya, pintu
itu sudah dihalangi Toneri dengan sebelah kakinya, Hinata yang melihat kelakuan
mereka hanya cengo.
Toneri menunjuk
untuk melewati bawah kakinya, dengan terpaksa Sai melakukannya. Dengan senyum
yang memudar.
“Bersiaplah.” Ucapnya
“Eh..”
“Kita akan ke tempat Kakashi untuk mencari mask yang
cocok untukmu.”
“Dan.. setelah kau membersihkan badanmu, pilih saja
pakaian yang kau suka di dilemari itu.” Lanjutnya.
“U-um” Hinata mengangguk
Benar saja pakaian Hinata kini berlumuran darah, dan
siapa sangka Toneri pemimpin Mangetsu (Bulan Purnama) menyelamatkannya. Ghoul
yang terkenal sangat kuat dengan kasar itu entah kenapa melindungi gadis yang
baru dikenalnya. Dan untuk pakaian yang berada dilemari kamar yang ditempati
Hinata sekarang. Tidak mustahil bagi Toneri untuk menyuruh anak buahnya mencari
baju seukuran Hinata selagi Hinata belum sadarkan diri.
xXx
Di Tempat
Lain
“Aku ingin kita
bekerja sama..”
“Apa yang kalian
inginkan dari ku”
“Temukan Naruto
Uzumaki aku yakin dia masih hidup”
“Imbalan apa yang
akan aku dapatkan?”
…
xXx
Di Kelas
Anko sensei
menerangkan Fisika.
“Jadi, rumus ini
bisa dimasukkan ke sini lalu kesini. Dan hasilnya…”
Tiba-tiba
seseorang laki-laki bersurai putih dengan model rambut rapi. Sesekali ia
menjilat bibirnya dan merapikan rambutnya. Berjalan sangat santai dengan kancing
baju yang terbuka menuju kursinya.
“Hidan, kau pikir
sudah jam berapa sekarang? Kau ingin tinggal kelas lagi! . Tch.. rapikan
bajumu!!”
Kapur putih itu
melayang kearahnya. Namun dalam sekejab menghilang, Hidan berjalan ke depan
menuju Anko.
“Ini ku
kembalikan” Menaruh kapur putih ke atas meja.
‘Kapan
dia menangkapnya? Bagaimana bisa!’
Pertanyaan mistik
bagi Anko, seperti itulah yang mereka lihat dari ekspresinya namun beberpa
detik kemudian mendecih.
Hidan sudah duduk
di kusinya.
“HIDAN! KELUAR!
Keluar dari kelas ku!!” Seperti ular yang siap menggigit mangsanya.
Hidan kembali
berjalan santai menuju keluar, apapun itu dia sangat membenci sekolah.
“Bagaimanapun aku
takkan pernah menjadi murid teladan”
xXx
Ruang Kantor Sekolah
“Sensei maafkan aku..”
“Tak apa
Hinata-chan, Kasashi-sensei sudah memberitahu kami” kata Iruka
“Arigatou.” Hinata
berjalan menuju kelasnya.
BRUKKK…
Hinata terjatuh.
“A..Gomen.Gomen”
Sudut bibirnya yang melengkung membuat seulas senyum.
“Daijobu ka? “
Tanyanya kembali, sambil mengulurkan tangannya.
“Daijobu..” Hinata
bergegas bangkit, tanpa meraih tangan sang pemuda.
Tap Tap..
Langkah Hinata
terhenti . Tangannya kini dipegang erat oleh Hidan dan dengan terpaksa Hinata
mengikuti langkahnya.
“A..apa yang kau
inginkan ? Lepaskan aku!” Sorot mata Hinata tak akalah tajam.
“Tch.. Hi-Na-Ta..
cukup berani juga kau!”
Hinata memberontak
namun Hidan mengabaikannya.
“Aku tak peduli
meski kau berteriak.”
BRUKK
Puggung Hinata
menubruk tembok.
Hinata meringis,
matanya melrik ingin kabur. Namun tangan kekarnya menghalangi pergerakan
Hinata.
Sudut bibir Hidan
kembali naik, menyunggingkan senyumnya.
Mata Hinata
terbelalak, hidung Hidan kini menyentuh kulit leher Hinata.
“Tak salah lagi,
bau ini! Kau orangnya.”
Hinata sulit
bernafas, kejadian ini mengingatkannya dengan trouma bersama Naruto dulu.
BRUK.. BUK.. BUK..
Seseorang
menghempaskan Hidan dan menghajarnya dengan bringas.
‘Aku
tak bisa bernafas, nande’
Hinata kehilangan
kesadarannya.
Hidan tersungkur.
Pria penolongnya
kini berjalan kearah Hinata. Menggendong Hinata.
Sayup-sayup Hinata
bisa melihat sorot mata kelamnya.
KRINGGGGGG
Bunyi bel
istirahat seluruh siswa keluar kelas.
Beberapa siswa
terkejut melihat Hidan dengan wajah lebam. Sedang para siswi ricuh melihat
Sasuke membawa seseorang wanita, terlebih dia menggendongya.
“Cih.. beraninya
gadis itu..” Seorang siswi menatap tidak suka.
Sasuke membawa
Hinata ke UKS.
Kakashi yang
mengetahuinya segera menelpon Toneri.
xXx
Ruang UKS
Sasuke merebahkan
Hinata.
“Apa dia mengingat
ku?“ Sasuke memperhatian Hinata, kemudian berdiri ingin mengambilkan segelas
air putih untuk Hinata.
Sasuke berbalik,
sudut bajunya ditahan Hinata. Kaget dan seulas senyum tipis menghiasi wajahnya.
“Tou-san!
Tou-san!! Jangan tinggalkan aku..” Hinata mengigau.
‘apa
yang ku pikirakan, dia tak mungkin mengigat ku..’
Sasuke hanya diam
menatap wajah Hinata.
Tok Tok Tok
Sasuke memberi
hormat kepada Kakashi. Melepas gengaman Hinata pada bajunya. Seseorang
dibelakang Kakashi terlihat panic.
‘Auranya
begitu kuat siapa laki-laki ini’
“Sasuke kau sudah
bisa meninggalkannya” Suara Kakashi membuat Sasuke tersadar dari lamunannya.
Sasuke melangkah
ragu meninggalkan ruang UKS matanya sekilas melirik kearah pria ber jas rapi
yang seingat Sasuke, Kakashi menyebutnya Derektur Otsutsuki Group.
xXx
“Kakashi, siapkan
kepindahan ku ke sekolah ini.”
“Apa?? Akh..
anda?” Kakashi terlihat bingung.
“Urus
pendaftarannya.”
“Ah.. I-Iya.”
xXx
“Hidan? A..apa
yang terjadi?” Ucapnya panic.
“Hn..” Hanya
gumaman, dan sedikit meringis ketika obat merah menyentuh lukanya.
“Kau.. Bekerja
sama dengan ghoul lagi? Berapa kali ku bilang.. jangan berhubungan dengan
mereka lagi!”
“Urusai Ino”
Menampik kapas yang dioleskan di tangannya.
Hidan meninggalkan
apartemennya.
Catatan: Ino
Yamanaka seorang manusia, salah satu korban Naruto namun dia diselamatkan oleh
Hidan di saat sekarat membawanya ke tempat Pain dengan mentransplantasikan
organ ghoul ke dalam tubuhnya. Untuk meregenerasi beberapa organnya yang telah
dimakan. Saat ini keberadaan Ino belum diketahui pihak sekolah.
xXx
“Hinata.. “ Sasuke tersenyum menggumamkan
namanya.
“Sepertiya saingan
ku cukup berat” Seringaian itu muncul, menampilkan senyum yang memukau bagi
para wanita yang memujanya.
xXx
“Kau sudah sadar” Toneri
tersenyum sembari mengambilkan sup di meja.
“Um..hanya sedikit
pusing.”
“Makanlah ini,
akan membuat mu lebih baik”
“Ini?”
“Ku yakin kau tak
akan mau mendengarnya jika ku beri tahu. Kore.. “ Tonri menyodorkan sesendok
sup ke mulut Hinata.
“Iee.. aku bisa
sendiri Toneri-kun “
“Um.. baiklah”
Toneri memberikan mangkuk itu kepada Hinata
Catatan : Sup =
Sup ghoul yang terbuat dari beberapa rempah, dan dengan bahan utama yaitu
ghoul, sejenis kanibalisme memang.
Dreet Dreettt
Ponsel
Toneri bergetar.
- “Moshi-moshi ”
- “Gomenasai tuan anda harus menghadiri
rapat”
- “Rapat?”
-
“Iya
dengan perusahaan Sabaku, mereka akan datang 1 jam lagi”
-
“Baiklah aku akan segera ke sana”
“Ne
Hinata-chan aku harus kembali, jika kau butuh sesuatu, panggil saja Kakashi
untuk membantu mu”
‘Ternyata
pekerjaan sampingan Kakashi cukup membantu juga menjadi Guru Matematika di
Konoha High School’ Pikir Toneri
xXx
Di UIG
“Kali
ini kami akan mengungkap fakta yang sangat menarik” Uchiha Sishui memulai
“Kalian
sudah melihat dalam satu bulan ini tidak terjadi lagi pemangsaan beruntun dari
ghoul rakus bukan? Aku rasa dia mendapat lawan yang lebih kuat dan dikalahkan..
bisa disimpulkan dia sudah mati” Lanjutnya.
“Si
pemakan rakus Hn..Ghoul laki-laki remaja. Ku rasa dia sudah membuat kesalahan dan
organisasinya memutuskan untuk menghukumny. Juga tentang kasus jathnya
reruntuhan yang meimpa 2 orang siswa itu, saya ingin meyeildikinya. Bukankanh
saat terjadi insiden itu si pemakan rakus menghilang? Sepertinya menarik.
Bolehkan saya mengambil kasus ini Madara-sama” Kata Itachi
“Apa
kau yakin ingin megambil kasus itu, baiklah terserah padamu.” Madara menyetujui
“
Itachi-san ghoul remaja laki-laki, bagaimana bisa kau megetahuinya?” Uciha
Sishui tampak bertanya-tanya.
“Hanya
asumsiku saja, melihat dari para korbannya adalah perempuan muda, mungkin dia
merayu para wanita malang itu denga pesonanya, ahh.. itu brarti dia tampan.”
Ekspresi Itachi menampilkan senyum seperti bercanda, namun dengan kata-kata
yang sulit di percaya, semua orang yang berkumpul saat rapat menyetujui
asumsinya. Membuat Uciha Sishui mengepal jarinya kuat. Apa yang kalian pikirkan
benar mereka adalah rival.
Sasuke
hanya menyimak perbincangan mereka.
xXx
Sore
Ponsel Hinata bergetar.
-
“Ne Moshi-moshi “
-
“Hinata, kau dimana.”
-
“Kau? .. Siapa?”
-
“Ah.. aku Sasuke, aku sudah mencari ke apartemen mu namun
seseorang mengatakan kau sudah tak berada di apartemen itu lagi. Kau dimana?”
-
“Aku.. aku di rumah Otsutsuki Toneri”
-
“A.. pewaris utama Otsutsuki Group, baiklah aku akan ke sana,
bersiaplah.”
-
“Um”
Sambungan
terputus.
10
menit Hinata bersiap, Mobil Sasuke sudah berada di luar pagar, Hinata bergegas
keluar menemui Sasuke.
“Masuk”
Sasuke
membukakan pintu mobilnya.
Kemudian
menutupnya.
xXx
-
“Saya melihat Hinata dibawa seseorang pria” Kakashi menelpon
Toneri
-
“Ikuti dia, jangan sampai ketahuan, dan selidiki pria itu”
-
“Hai wakarimas”
Toneri
menutup telponnya
“Siapa
pria itu, sepertinya persaingan semakin ketat” Toneri menampakkan
seringayannya.
xXx
Restoran
“Ne
Uciha-san dari mana kau tahu nomer ku? Dan untuk apa kau meanggilku keluar”
“Pertama,
jangan panggil aku seperti tadi, panggil aku Sasuke-kun
Kedua,
saat aku membawamu ke UKS tadi siang ponselmu jatuh, dan.. “ Sasuke manggantung
ucapannya
“Dan?”
Hinata memperjelas
“Aku tertarik padamu, apa itu salah?”
“Kau
mencuri nomer ku?”
“Hn,
A.. Pesanan datang” Sasuke ternyata sudah memesan makanan terlebi dahulu.
Hinata
merasa mual melihat makanan yang tersaji, mengingat rasa yang terakhir masuk
mulutnya sungguh menjijikan.
Hinata
mengambil sepotong senwich dan menggigitnya satu gigitan.
“Kau
tidak suka?”
“A-aku..
diet”
“Souka”
“Aku
permisi ketoiet sebentar”
Dibalas
anggukan Sasuke.
xXx
Di Toilet
Hinata
memuntahkan senwich yang dimakannya berusan. Menepuk-nepuk dadanya, berusaha
mengeluarkan 1 gigitan senwich yang dimakannya. Namun nihil.
“Aku
memakannya” keringat dingin bercucuran di pelipis Hinata, dengan wajah
pucatnya. Kembali menemui Sasuke.
“Hinata?
Kau kenapa.. “Sasuke panic, menaruh tangannya ke jidat Hinata dan membandingkan
dengannya.
“Suhu
badanmu panas sekali, kita harus kerumah sakit”
“Tidak.
Aku baik-baik saja, aku ingin pulang. “ Hinata berusaha berjalan keluar
restoran dengan langkah gontainya.
Grepp
Sasuke
menangkapnya.
“A-aku
mau pu..lang”
“Iya,
akan ku antar kau pulang”
Sasuke
akan memasukkan Hinata ke dalam mobilnya, namun Kakashi menahannya.
“Sedang
apa kalian? Hinata? Ada apa dengan Hinata? “
“Kakas..shi
-sen..sei!” Suara Hinata sangat lemah
“Akan
ku antar Hinata pulang, kau pulanglah lebih dahulu Sasuke”
“Tapi..
dia kemari denganku, jadi aku yang akan mengantarnya pulang”
“Tidak
perlu, aku adalah wali Hinata, aku yang bertanggung jawab”
‘Sejak kapan Kakashi menjadi wali Hinata’ Pikir Sasuke
“Kau
tak perlu khawatir, kondisi Hinata memang sangat lemah. Pulanglah Sasuke”
Ingin
Sasuke mengambil Hinatanya dari Kakashi.
Kakashi
membawa Hinata masuk ke dalam mobilnya.
xXx
“Rapat
pemegang saham 4 hari lagi ada hal penting yang akan ku beri tahukan,
persiapkan semuanya”
“Baik
Toneri-sama”
“Lihat
Sasuke apa kau bisa menangani ini!”
“Hinata
hanya milikku” Senyum Toneri mengembang.
xXx
.
Uciha Investigator Ghoul atau disingkat UIG
Hari
ini perkumpulan rapat penting mengenai informasi yang dikumpulkan oleh ketua
Itachi.
Itachi
masuk semuanya memberi hormat.
“Ketua,
Sai-san kembali tidak hadir dalam rapat”
“Anak
baka itu, biarkan saja dia” Itachi menanggapinya acuh.
“Padahal
ini adalah pertemuan khusus para penyelidik yang juga cukup penting” Uciha
Sishui menimpali, ingin mengejek Itachi, namun diabaikannya.
“Ano.. Sasuke-san
juga absen..” kata salah satu dari mereka yaitu Tobi, pria yang selalu menutup
sebelah wajahnya dengan rambutnya, karena salah satu insiden ghoul yang melukai
sebagian wajahnya.
“Dia bukan tipe
orang yang menghargai hal seperti ini! Baiklah.. kita mulai saja pertemuan
khusus pnyelidikan ini.”
“Ha’i” Ucap mereka
serempak.
“Setelah terjadi
inseden reruntuhan yang menimpa 2 orang murid. Sudah diketahui jika mereka
adalah laki-laki dan perempuan dari murid Konoha school.”
Tok Tok Tok
Cekreatt..
Sai memasuki
ruagan. Dan membungkuk .
“Gomenasai, saya
terlambat”
“Hn.Duduklah”
Itachi menanggapinya dengan dingin.
“Baiklah kita
lanjutkan. “ Itachi mengklik sesuatu.
Layar monitor
menamplkan 2 orang murid.
“Mereka, adalah
murid itu. Sang pria mentransplantasikan organnya kepada sang wanita dan
akhirnya meninggal. Pria ini bernama Naruto. Dan sang wanita bernama Hinata.
Namun sampai
sekarang mayat Naruto tidak diketahui keberadannya.
Dokter yang
menangani mereka mengatakan kerabatnya telah membawa jasat Naruto dan mereka
menyembunyikan identitas mereka, bukankah itu mencurigakan? Dimana pemakaman
Naruto tidak diketahui. Dan penyelidikan ini masih ditindak lanjuti, saya mohon
kerjasama kalian. Dan untuk memperjelas dan menggali info selanjutnya kita
butuh kesaksian wanita ini Hyuuga Hinata” Itachi mengubah layar menjadi foto
Hinata
Catatan
: Mungkin kalian bertanya-tanya setelah ini :v hohoho Sai??
Nanti
di perjelas lagi.
xXx
Di Tempat Lain
“Kau jagan mencoba
untuk kabur lagi, jika mereka menemukanmu kau akan mati” Hidan berjalan keluar
dari kamar mandi.
“Ne Hidan-kun ..
apa kau tidak takut mati?”
“Apa yang kau
bicarakan. Berhentilah mengoceh.” Hidan menanggapinya dengan santai.
‘Ku memang tak bisa mencegah
mu berhubungan dengan mereka, entah apa alasan mu. Tapi.. ‘
“Jangan mati..”
Ino memeluk Hidan dari belakang.
“Aku takkan
mati..” Hidan berbalik dan tersenyum, melepaskan pelukan Ino.
“Hey!! Tak bisakah
kau mengerti?? Aku mengkhawatirkan mu baka!!” Ino berteriak.
Hidan sudah
selesai berganti pakaian dan bersiap.
“Kau mau kemana,
rapi sekali” Ino cengo melihat Hidan yang tak seperti biasanya.
“Sudah jelas, aku
mau berkencan, Dahh..”Hidan nyegir.
Ino terkekeh,
namun kemudian cemberut, geram dan marah.
‘Dia meninggalkan ku
sendirian lagi! Dan kenapa ku merasa tidak senang? Apa aku sudah gila menyukai
pria berandal seperti itu! Hah..’
xXx
Di Kafe
Hidan tertawa
melihat penampilan Hinata.
“Bwahahaha.. ada
apa dengan penampilan mu?”
“Ok..Ok..baiklah”
Hidan mengendalikan tawanya.
“Jadi ini adalah
kafe milik temanku, dan ssstt..”
Hidan berbisik
“Dan kafe ini
adalah tempat berkumpulnya para ghoul”
“…” Hinata
terbelalak
“Baiklah.. aku
akan member tahu mu informasi yang ku tahu. Ini tentang Naruto” Hidan mengamati
Hinata.
Hinata terlihat
ketaktan wajahnya terlihat pucat, jemarinya gemetar sesekali meremas roknya.
“Jangan takut..
Naruto berkemugkinan memang masih hidup namun sepertinya dia disembunyikan,
tidak, tepatnya dia ditawan. Ini hanya kemungkinan, karena jika tidak musang
itu sudah membuat onar, dan..”
“Dan.. “ Hinata
menunggu perkataan Hidan
“Sakura.. kau mau
tau Sakura dimana?”
“Sakura” Hinata
terlihat antusias mendengar nama sahabatnya.
“Hinata kau harus
tahu jika Sakura adalah Ghoul dan.. “
“A-aku igin tahu
dimana Sakura” Hinata memotong perkataan Hidan.
Hidan kembali
memperhatikan Hinata.
‘Mungkin belum saatnya aku
memberitahunya tentang pembantaian keluarganya’ Hidan mengangguk
“Sakura berada di
Coachella”
“Coachella?”
“Ya, sebuah
penjara ghoul tersembunyi oleh para elang.”
“Dan juga
berhati-hatilah dengan pria ayam itu”
“Maksudmu Sasuke?”
“Hn” Hidan melirik
pria yang duduk di kursi paling ujung dengan memegang kertas Koran yang
menutupi wajahnya
“Hinata ada bekas
minuman di sini!” Hdan menunjuk sisi bibirnya.
Hinata mengambil
tisyu dan membersihkannya.
“Bukan,, bukan di
sana” Hidan menyeringai, dan mengusap sudut bibir Hinata. Membuat Sasuke yang
juga dalam penyamarannya geram dan kertas Koran yang di genggamnya sobek.
Bibir Hidan
mendekati telinga Hinata.
“Sasuke adalah
elang dan kurasa dia menyukaimu, jika kau ingin mengetahui keberadaan Coachella
kau bisa mencar tahu dengannya, dan jangan lupa waspadai dia”
Hidan menunjuk
matanya dan mata Hinata, kemudia tersenyum.
Mereka keluar dari
kafe, Hidan mengantar Hinata pulang namun sesuatu menghalangi mereka.
“Kau siapa?”
“Serahkan
perempuan itu jika kau tak ingin mati”
“Tch.. “ Hidan
mendecih
“Bagaimana jika
aku tidak mau” Hidan menantang.
Kagune hitam
seperti rambut yang memanjang menyerang mereka.
PRANG
Srepp
Kagune Hitam itu
merhasil melukai sisi pipi Hinata yang mulai berdarah.
Sasuke keluar dari
persembunyiannya melawan ghoul yang bernama Kakuzu.
“Kusso! Dia hanya
mengincarmu” Hidan yang tadi menarik Hinata rupanya kalah cepat dengan Kagune
milik Kakuzu, sehigga berhasil melukai sisi pipi Hinata.
Tiba-tiba Hidan
memeluk Hinata, Sasuke yang bertarung melawan ghoul melirik mereka merasa
dicurangi.
Namun di satu sisi
dia khawatir dengan Hinata.
Perlahan goresan
di pipi Hinata mulai berregenerasi dan luka itu menghilang.
“Kau berhutang
pada ku Hinata”
Sasuke berhasil
menusuk ghoul itu, dan berlari menemui Hinata.
Hidan melepaskan
pelukannya.
Sasuke panic
melihat Hinata kemudian memeluknya.
“Yokatta.. kau tak
terluka”
Namun ghoul itu
tiba-tiba bangkit dengan cepatnya hendak menusuk belakang Sasuke.
SREPPP
“GHAKKK..” Darah
keluar dari mulut Kakuzu.
Sasuke tersenyum
melihat kearah Hidan.
*FlashBack
Hidan dengan cepat
mengmbil katana Sasuke dan melemparnya kearah Kakuzu tepat di jantungnya.
*FlashBackOff
“Tch “ Hidan
terkekeh dan kemudian pergi.
“Hei.. aku ingin
kita bersaing secara sehat”
“Apa maksudmu?”
Hidan menghentkan langkahnya
“Hahh.. antar saja
dia pulang, dia lebih aman bersama mu.” Lanjut Hidan.
xXx
Hidan membuka
pintu apartemennya.
“Ara.. kenapa
tidak dikuci!”
Berjalan masuk dan
memanggil Ino namun tak ada sahutan.
Hidan berlari mencari
di seluruh ruangan namun hasilnya nihil.
“KUSSOOOO!!” Hidan
berteriak begitu tergesa-gesa menuju suatu ruangan.
CCTV menamplkan
seorang pria berambut kuning panjang tersenyum kearah CCTV dan hitam.
“Tch, dia
merusaknya. Tapi lambing itu” Hidan kembali mengulang rekaman di pintu masuknya
itu.
“Tidak di ragukan
lagi AKATASUKI” Ucap Hidan geram.
xXx
“Ketua kami tidak
menemukan ghoul disini!” Tobi menelpon Itachi di markas.
“Hn, bagaimana
keadaan disana” Jawab di sebrang
“Kami menemukan
darah, kelihatannya dia terluka parah, dan ada bekas jejak ban mobil”
xXx
“Ketua kami tidak menemukan ghoul disini!” Tobi menelpon Itachi di markas.
“Hn, bagaimana
keadaan disana” Jawab di sebrang
“Kami menemukan
darah, kelihatannya dia terluka parah, dan ada bekas jejak ban mobil”
Itachi tersenyum..
‘Dia
telah kembali’
“Perintahkan
semuanya kembali ke markas”
xXx
UIG
“Mungkin beberapa
dari kalian bertanya-tanya, kenapa aku menyuruh kembali ke markas, dan tidak
mencari mereka”
Itachi berdiri
dari kursinya. Membagikan lembaran kertas ke depan meja.
“Akatsuki
sebenarnya sudah lama tidak muncul lagi,
namun aku curiga jika beberapa insiden dan hilangnya si pemakan rakus juga
berhubungan dengan mereka. Sebelum di mulainya penyelidikan lebih lanjut, akan
aku katakan sebelumnya. Kalian yang siap untuk menyerahkan nyawa kalian
bersamaku. Tanda tangani kertas yang ada di hadapan kalian itu. Siapapun yang
berhasil menemukan markas mereka akan mendapatkan hadiah.”
xXx
“Hinata, apa kau
tidak apa-apa jika berada dirumah sendirian. Kau tidak takut.”
“Hidupku sekarang,
aku bahkan tak tahu apa itu takut.”
“Hinata..” Sasuke
sudah mendengar tentang pembantaian habis keluarga Hyuuga yang menyisakan
Hinata.
Sasuke memeluk
Hinata, yang menatap lagit.
“Hinata.. aku..-”
“Sasuke, aku
bukanlah manusia”
“Tidak, kau adalah
manusia, jangan berkata apapun. Kau adalah manusia Hinata.”
Hinata menangis.
“Tapi-“
“Tidak, tidak ada
tapi, kau manusia dan aku menyukaimu..” sasuke memeluk Hinata erat.
‘Bertingkah
bodoh dihadapan mu tak apa, aku tak sanggup jika kau mengatakan hal lain’
“..Kau tak perlu takut, aku ada disampingmu.
Dan siapa yang berani megatakan kau bukan manusia hah! Akan ku hajar dia, jika
dia ghoul akan ku cabik-cabik mulutnya” Hinata trsenyum konyol mendengarnya.
“Sasuke apa kau
membenci ghoul”
“Hn, aku sangat
membenci mereka.”
‘Jadi
ku mohon jangan katakan hal yang tak ingin ku dengar, aku akan terus melindungi
mu’
“Baiklah Hinata
aku harus kembali, jika kau takut, atau membutuhkan sesuatu hubungi saja aku”
Sasuke tersenyum simpul.
xXx
Tobi melihat
Sasuke yang baru saja memasuki ruanganya. Dimejanya banyak sekali tumpukan
berkas lama.
Tobi mengintip.
Kemudian mengetuk dan masuk.
“Ne.. Sasuke-san
kau melewatkan sesuatu pertemuan penting”
“Hn” Hanya gumaman
yang diberikan kepada Tobi sebagai jawaban, Sasuke masih sibuk mengamati begitu
banyak berkas dengan teliti.
“Etoo.. kau ingin
mendengarnya dari ku Sasuke-san”
“Urusai, aku
sedang sibuk” Jawabnya, sesekali matanya tertuju ke layar Laptop pribadinya,
mencocokkan dengan hasil penyelidikannya.
“Aku yakin kau
akan melepas pekerjaan mu dan mendengarkanku”
Ujar Tobi seraya
tersenyum layaknya anak kecil yang mau di sogok.
“Hn, info apa yang
kau miliki”
“Berikan aku 2 sup
miso di Suna aku sulit sekali ke sana Sasuke-san, dan istriku Rin sedang
mengidam, dan akan ku ceritakan semuanya. Aku tahu Sasuke-san sedang
menyelediki kasus jatuhnya bangunan yang meninpa 2 orang siswa Konoha atau bisa
dibilang teman sekelas mu”
Dan benar saja
Sasuke langsung melepas pekerjaannya dan mendengarkan cerita Tobi.
“Ketua Itachi
membahas tentang akatsuki yang kembali muncul dan kecurigaannya dengan kejadian
jatuhnya bangunan yang menimpa teman mu itu adalah salah satu dari sebuah
remcana, dan juga tentang menghilangnya si pemakan rakus
.
.
.
Ketua Itachi
menyelidiki temanmu, Hinata dan Naruto, jasat naruto tak diketahui, dan dia akan
meminta keterangan Hinata, dan .. ”
“Dan, dan apa?
Cepat katakana!”
“Kau tak sabaran,
dan kemunginan teman-temanmu itu dicurigai, dan ketua sudah mengetahui jika
Naruto itu adalah salah satu dari klan Uzumaki yang selamat dari pembantaian
yang berarti dia adalah ghoul dan tak menutup kemungkinan 99% dia adalah si
pemakan rakus dan Hinata temanmu adalah korban, namun Itach bilang terjadi
sesuatu yang aneh di rumah sakit,” Mata Tobi memincing seperti berpikir,
keanehan apa yang disebutkan Itachi.
Sasuke langsung
berlari menuju ruanga Itachi.
“Hey jangan lupa
sup misonya, akhh.. harusnya aku minta belikan dulu baru bercerita.” Sekilas
mata Tobi melirik ke salah satu berkas yang berada di meja Sasuke.
Catatan : Tobi membaca berkas
di meja Sasuke
“Untuk apa dia
bergelut dengan berkas-berkas ini, mm..Transplantasi organ akibat reruntuhan
yang menimpa 2 orang murid..”
“Ekhem.. Tobi-san
anda dipanggil Sishui special class”
“Aa.. ya” Tobi
berjalan keluar dari ruangan Sasuke.
Sai melihat
tumpukan berkas yang tersusun rapi di meja Sasuke.
“Dasar ceroboh”
Gumamannya. Kemudian menutup ruangan Sasuke.
xXx
“Aku ingin kasus
Hinata diberikan padaku, aku yang akan menyelidikiya.”
“Heh.. kau begitu bersemangat, baiklah. Aku juga sedang
sibuk dengan kasus akatsuki.”
“Akatsuki?”
“Hn, akatsuki
kembali muncul dan membuat ulah, pria ghoul yang kau kalahkan menghilang,
setiba kami disana”
Sasuke terkejut,
mengingat pria ghoul yang menunggu untuk menyerang Hinata.
“Aku akan pergi
untuk memastikan sesuatu”
“Hn” Itachi diam,
kemudian
“Keluarlah aku tau
kau disana Sai”
.
.
xXx
Sasuke berlari
mengambil mobil, membawanya dengan sangat cepat.
Sasuke menghampiri
pintu apartemen Hinata yang terbuka dengan rumah berantakan.
“KUSSO!!”
Teriaknya..
Sasuke menuju
rumah kediaman Hyuuga, memutar mobilnya tajam berbalik.
Menggedor-gedor
rumah besar yang seperti tak berpenghuni itu.
“HINATA..HINATA..JAWAB
AKU HINATA..” Sasuke menggedor pintu dengan keras.
BRAKkk..
Sasuke
mendobraknya, bekas darah segar menempel di lantai.
Sasuke tertunduk
lemas.
“GARRRRGGGGHHH”
xXx
“Nii-san..”
“Hn, “ Mata Itachi
masih memperhatikan berkas-berkasnya.
“Aku tahu tempat
markas Akatsuki.”
‘
Seperti biasa, kau bahkan tak pernah memperhatikanku bahkan menatapku saat
berbicara. Kau bahkan tak pernah terkesan dengan kemampuanku nii-san’
.
.
.
xXx
BRAKKK..
Mata tertuju pada
Sasuke yang mendobrak pintu ruangan Itachi, dan Sai masih ada disana.
“Bakka!! Apa Yang
Kau Lakukan!” Itachi marah kepada Sasuke.
“Maafkan aku, tapi
aku ingin ikut dalam penyerbuan Akatsuki, berikan aku perintah”
“Tidak akan!”
“Baiklah, aku akan
memberontak”
Mata Itachi
melotot pada adik bungsunya itu. Percuma saja dia mengkhawatirkannya. Sasuke
akan bertindak semaunya.
Sasuke sekilas
melihat kearah Sai yang terus menatapnya, Sasuke menutup pintu dengan keras
tanpa permisi.
“Dasar anak kurang
ajar” Umpat Itachi
“Kalian begitu
lucu” Itachi baru mengingat kehadiran Sai diruangan itu.
“Akh.. maafkan
aku, aku akan pergi, sebelum itu bolehkan aku bertanya sesuatu”
Sai tak menatap
Itachi, padahal Itachi melihat ke arahnya.
“Bagaimana keadaan
Tou-san?”
“Keadaannya
baik-baik saja, dua hari lagi dia akan kembali.”
Sai tersenyum dan
keluar dari ruangan itu.
‘Maafkan
aku Sai, ini demi kebaikan mu’
Catatan Author :
kayaknya kalian udah tau sedikit tentang Sai! Dan keluarga Uchiha :’) jelasin
gk yahhhh! Entar dijelasin lagi deh.
xXx
Toneri yang
mengurus pekerjaannya di luar negri baru saja menerima telpon dari Kakashi.
“Batalkan semua
meeting hari ini, dan siapkan tiket pesawat ke Jepang” Toneri terlihat
tergesa-gesa.
“Tapi..”
Tatapan mata yang
tajam membuat pria bernama Yamato bergidik.
“Baiklah” Yamato
terlihat menelpon seseorang untuk memesan tiket.
xXx
*FlashBack
Apartemen Hinata
Bunyi bell membuat
Hinata berlari menuju pintu.
“Siapa yang
berunjung malam-malam begini”
Hinata melihat
video intercomnya tak ada siapapun
Ponsel
Hinata bergetar paggilan dari sebrang
“Moshi moshi.. “
“…
“ tak ada jawaban.
sosok berjubah hitam dengan awan merah itu
tersenyum
GREPPP
Toba-tiba lampu
apartemen padam dan mulut Hinata di bekap.
xXx
Manshion Hyuuga
“Pain-sama kami
telah membawanya.”
Pain memegang dagu
Hinata, memperhatikan mata bulannya.
“Lepaskan dia”
Deidara melepaskan
ikatan Hinata.
Pain mengambil
paksa kalung Hinata hadiah terakhir dari Okaa-sannya.
“Dengar jika kau
bisa megambil kalung ini dari tangan ku, aku akan membebaskanmu.”
Hinata
mengeluarkan kagune yang menyerupai ekor rubah, mengingat semua pelajaran yang
pernah diajarka Toneri kepadanya.
Berapakali Hinata
mencoba, bahkan ia tak bisa menyentuh Pain.
“Kau begitu
lambat, dan lemah. “
GHAKKK
Pain menusukkan
kagunenya tepat di perut Hinata.
“Sepertinya kalung
ini tak begitu berharga”
CRAKK
Pain menginjak
kalung berbandul berlian salju itu menjadi pecah.
Hinata sangat
marah, kibasan ekor yang kuat dan pergerakan yang meningkat membuat Pain sulit
menghindar.
Tiba saat ekor
Hinata hampir menusuk mata Pain, pergerakan Hinata terhenti, dia tak bisa
bergerak. Mata Hinata melirik pada Sasori yang mengikatnya dengan benang-benang
yang hampir tak terlihat. Hinata megamuk. Pain menaikkan sudut bibirnya.
“Sasori kau urus
dia” Mata Pain memancarkan kemarahan sekaligus kesedihan.
*FlashBackOff
xXx
Di Dalam Pesawat
“Hinata tunggulah
aku, aku akan menyelamatkanmu” Toneri terlihat sangat gelisah.
xXx
UIG
“Kita akan
melakukan invasi UIG ke markas Akatsuki mereka berada di Suna, karena ini
berjarak sangat jauh dari Konoha, merka pasti mempumpunyai rencana besar. Pembasmian
2 hari kedepan, persiapkan semuanya dan kumpulkan semua informasi” Itachi
menutup pembicaraan. Dan semua keluar aula.
“Tch.. “Sasuke
mendecih. Geram dan mengepalkan tangannya.
Itachi menghampiri
adik bungsunya itu.
“Pergi ke ruang
bawah tanah, 10 menit lagi aku akan memberi tahumu sebuah rahasia.”
Meski kesal Sasuke
tetap menurut perintah anaikinya itu.
xXx
Ruang Bawah Tanah
Ruangan bawah
tanah adalah sebuah ruangan khusus kedap
suara, dan bisa dikatakan ruangan rahasia. Itachi memastikan tidak ada yang
mengikutinya.
“Jadi rahasia
apa?”
“Kau sangat tidak
sabaran.
Tentang Hinata, kau tak perlu khawatir mereka
tak akan membunuhnya”
“Kau yakin?”
“Hn. Tidak.
Baiklah ini hanya asumsi ku saja. Sudah saatnya memberi tahumu, bahwa
kemungkinan besar Hinata bukan lagi manusia. Kekhawatiran ku tentang Akatsuki
selama ini terjadi, mereka selama ini menciptakan..”
“Cukup, jika ini
yang ingin kau katakan aku akan pergi mencari Hinata”
“Mereka tak akan
membunuhnya, karena Hinata adalah percobaannya yang berharga. Persiapkan
rencanamu untuk 2 hari lagi. Kau akan memimpin untuk penyerangan di Suna
didampingi Sai. Aku akan mengirim 500 pasukan untuk mu dan jangan ceroboh.”
“Hn”
‘Mungkin
bukan saatnya aku memberitahu tentang Sai kepada Sasuke.’
Catatan : Sai
adalah saudara dari Itachi dan Sasuke dari ayah yang sama dan ibu yang berbeda.
Keberadaan Sai dirahasiakan. Sai tak memakai marga Uchiha, dia hanya memakai
marga ibunya yaitu Yamanaka.
To Be Continue