Jumat, 01 April 2016

Konoha Ghoul



Chapter  1

Just ..

xXx
Disclaimer :
Naruto © Masashi 
Tokyo Ghoul © Ishida
Konoha Ghoul © Dandelion




Pair : SasuHina


Genre :Romance / fight
Rated : T
.
xXx
Konoha Ghoul
.
.
“Nii-san? NII-SAN??”
Neji berjalan sempoyong kearah Hinata dengan perut bersimbah darah.
“La..ri Hinata.. ce..pat Lari..” Neji terjatuh
“Hosh..hossh hossh.. “ Hinata berlari cepat meninggalkan jasat Nii-sannya. Berlari turun dari tangga rumah besar Hyuuga.
Seseorang itu tergeletak penuh darah dengan bagian-bagian yang hilang.
“ARRRRRGGGGGGGGhhh..” Matanya terbelalak berterik takut.. Didepannya adalah mayat Kaa-san dan Tou-sannya.
Bahssh! Krakk
Suara cabikan dan mulut yang penuh darah..
“Ghhhh..anak kecil ini sungguh lezat” Mata merah itu kini menatap pada Hinata.. melepaskan makanannya, tangan kecil yang sudah lepas dari tubuh pemiliknya Hanabi.
Tap… Tap… Tap…
Seseorang itu semakin mendekat.
xXx
.
.
.
Markas UIG
“ Mereka berbaur dengan manusia, memangsa daging mereka” menjeda kemudian melanjutkan.
“Ghoul..mereka berpura-pura menjadi manusia” Sosok tua yang masih terlihat muda. Merupakan pemimpin UIG (Uciha Invistigator Ghoul) Uciha Madara.
xXx
.
Ini adalah tahun ketiga di Konoha High School untuk Hinata. Memiliki sahabat baik dan mulai membuka hati pada seseorang membuatnya terlupakan akan kejadian enam tahun silam yang mulai memudar.
Kantin Sekolah
“Ne Hinata-chan.. ayo ceritakan siapa laki-laki yang kau ceritakan kemarin?”
“Ano.. E-eto..! “Seketika wajah Hinata memblusing, memainkan jemarinya, sambil melirik ke samping.
Sakura melirik pandangan Hinata yang ternyata melirik pada seorang pria.
Sakura terkejut matanya terbelalak panic dan takut.
“Masaka..”
“Eh? Nande? Sakura-chan?”
“Hinata, ku mohon dengarkan aku! Jauhi dia,, pria itu berbahaya”
“Nande? Sakura-chan Naruto pria yang baik. Dia tak terlihat jahat…da..”
Perkataan Hinata di putus Sakura,
“JAUHI DIA!!” Sakura membentak Hinata.
Teriakan yang membuat semua orang-orang  yang berada disana melihatnya. Hinata diam menunduk seperti orang yang telah melakukan kesalahan.
Sakura adalah temannya, setelah seluruh keluarganya tiada yang hanya menyisakan dirinya, Sakura lah yang selalu bersamanya menemaninya, Sakura.. mungkin dialah keluarga satu-satunya bagi Hinata. Selalu cerewet jika Hinata belum makan, bahkan Sakura sudah seperti Kaa-sannya.
“Maafkan aku.. Hinata aku..” Sakura merasa bersalah.
“Tidak apa-apa Sakura-chan, aku akan menjauhinya” ^^ Hinata tersenyum, dia tahu sahabatnya itu sangat khawatir
xXx
Malam di lorong gelap seseorang berpakaian Merah dengan wajah tertutup topeng, bersandar menunggu seseorang.
Laki-laki bersurai kuning itu tiba-tiba muncul.
“Jahuhi dia..” Seseorag bertopeng itu memperlihatkan mata merahnya.
“Semakin kau menghalangi ku semakin aku ingin menyantapnya” Naruto memperlihatkan seringayannya.
“Ku mohon hentikan, kau sudah diluar batas Naruto, kau hanya akan membawa para elang itu kemari baka!!”
“Aku tak peduli, kau ataupun para elang itu”
“Aku hanya ingin hidup damai, layaknya mereka..  Tayuya dan Temari tak cukupkah?”
“Tciih..berteman dengan para manusia itu membuat mu semakin lemah Sakura. “
Mata Naruto memerah, mengeluarkan cakra kagune berupa ekor rubah, menyerang Sakura.
Sakura tau kekuatanya tak sebanding dengan Naruto.
Ekor itu berhasil melukai pipi Sakura, dan.. (Mau lihat kagune Sakura lihat aja  kagunenya Toka di mirip-miripin aja)
Sreep
Pertahanan Sakura tak berarti bagi Naruto.
“GHakkk..” Ekor itu menembus perut Sakura.
“Tidurlah untuk sementara..”
Naruto adalah ghoul yang baik, namun setelah pembasmian klan Uzumaki oleh UIG membuatnya ingin membalas demdam dengan mencari gara-gara kepada para elang.
Jiraya salah satu ghoul tua penasehat klan Uzumaki berhasil menyelamatkan Naruto dengan mengorbankan nyawanya. Minato ayah dari Naruto adalah pemimpin perusahaan Uzumaki yang terkenal, namun isu tentang klan Uzumaki adalah Ghoul mebuat para UIG merencanakan penyeragan besar-besaran untuk pembasmian Ghoul Uzumaki.
*Flash Back
“Sepertinya mereka sudah mengetahuinya,” Yang di ajak bicara hanya menunduk sebagai hormat.
“Penasehat Jiraya persiapkan semuanya, simpan semua berkas, dan.. sembunyikan anak itu.”
“Baik tuan”
xXx
Pertarungan sengit antara klan Uzumaki dengan para elang UIG,
Minato melawan Itachi UIG special class yang terkenal sangat kuat.
Pertarungan meninggalkan puing-puing dengan keberhsilan para elang, walau setengan dari mereka gugur dalam pertempuran.
*Flash Back Off
xXx
Hari semakin gelap .. Hinata berjalan di keramaya Konoha City. Membawa bingkisan belanjaannya.
Berita di layar TV besar di pusat kota kembali menyiarkan berita Ghoul seperti biasanya.
‘ Ghoul kembali menghantui Konoha beberapa insiden kembali terjadi. Makhluk yang berpenampilan mirip manusia, menutrisi dengan memakan manusia. Mereka adalah musuh alami manusia’
Hinata terus berjalan. Seseorang menyamparnya hingga terjatuh.
Mengambil tasnya, orang itu adalah pencuri. Hinata bangkit berusaha mengejar orang itu, berteriak namun tak ada yang menolongnya, dari tempat yang ramai kini Hinata sudah berada di gang sunyi.
Hinata mengambil tongkat besi yang berada tak jauh darinya.
Berjalan pelan mencari pencuri yang megambil uangnya.
Puk
Seseorang menepuk bahunya, ketakutan semakin menjalar ketika Hinata berpaling.
Tangannya mengayuh besi itu sekuat tenaga. Sambil memejamkan matanya.
Namun dengan sigap seseorang itu mengangkapnya.
“Hey.. Hinata-chan apa yang kau lakukan disini?”
“Eh??” Hinata membuka matanya.
“Naruto- kun.. A..aku . seseorang mencuri tasku.”
“Apa yang kau maksud ini!” Naruto memberikan tas Hinata
“Arigatou..” Hinata membungkuk, ingin melangkah pergi mengingat janji dengan sahabatnya ‘jauhi dia’ . namun Naruto mencegah Hinata pergi menggenggam tangannya membawanya kepelukannya.
“Hinata-chan.. ku pikir kau harus tahu,,
 aku sangat menyukai mu..” Naruto berbisik
“…” Mata bulan itu terbuka lebar, ternyata perasaannya tak bertepuk sebelah tangan.
Naruto tersenyum, mulutnya kini terbuka lebar.
HHHA.. BHAASSS!
Perih kulit bahunya serasa terbakar, mata Hinata melirik pria tan itu dengan sangat takut. Darah  bersimbah. Hinata berusaha kabur.
“Oishi.. sangat lezat Hinata hahaha.. “
“Lari.. aku tak boleh mati, “ Berlari teratih menahan sakit sambil menutup luka di bahunya dengan tangan.
“Ne.. mau kemana Hinata-chan, main ka? ” *ka= kah. Untuk pertanyaan*
Naruto melemparkan Hinata dengan ekornya.
Naruto tertawa sinis, ekor rubahnya terus menusuk perut Hinata. Darah yang berserak Hinata kini sekarat.
“Ne.. Kau sudah mati, akhh.. lemah sekali.”
Naruto hendak berjalan kearah Hinata,
BRAKKK PRANGGG
Naruto tertimpa bangunan berat.
“Nan..de..!” ..
xXx
.
‘Barita hari ini sebuah kecelakaan jatuhnya beberapa beton,dua orang murid tertimbun di bawahnya, para Dokter mengambil inisiatif untuk mentransplantasi organ, dari si pria yang sudah meninggal ke tubuh gadisnya tanpa megubungi orang tuanya’
Pagi ini Hinata kembali sarapan sudah 2 hari sejak ia siuman dari komanya.
Menyumpit sedikit  makanan ke mulutnya.
Sungguh rasa menjijikkan yang mengecap lidahnya.
Tok Tok Tok
Pintu terbuka menghadirkan sosok dokter yang mengunjunginya, pria berkacamata,dengan rambut perak.
“Bagaimana keadaan mu Hinata? Kau tak pernah memakan makananmu.”
“Ano..ada yang salah dengan indra pengecap saya Kabuto-sama Gomen.. “
Dokter pria yang bernama Kabuto itu tersenyum.
Di tempat lain
“Mungkin sudah saatnya mengirim mu untuk misi penyamaran,”
“Ha'i” Surai reven dengan tanpa ekspresi.
xXx


Hari ini Hinata dibolehkan pulang dari Rumah Sakit. Sakura sangat khawatir melihat Hinata yang terlihat kurus.

“Ne.. Hinata-chan aku sangat khawatir, ini aku membelikan makanan kesukaannmu. “

“…” Hinata hanya diam menatap pada bingkisan penuh makanan dari Sakura yag ditaruhnya di meja.

“Kau harus makan yang banyak Hinata..” Sakura mendekat hendak memeriksa jidat Hinata.

‘bau yang aneh namun sangat lezat’

“A..ano.. Sakura-chan” Hinata sedikit menyeringit. Sakura sangat dekat. Hinata bahkan bisa merasakan deru nafas Sakura di kulit lehernya.

“??” Sakura tersadar.

‘A..apa yang barusan ku fikirkan, tidak, Hinata adalah temanku’

“A-aku harus pulang, jaa ne Hinata-chan, di meja sudah ada buku catatan ketertinggalan mu. Besok kau harus sekolah.” Sakura buru-buru meninggalkan tempat Hinata.

Hinata menatap punggung sakura yang menghilang dibalik pintu.

Kriuukkkkkkkk



Hinata memegang purutnya yang memang sangat lapar.

Mengedarkan pandangannya ke Tv

‘Sosok Ghoul tidak butuh makanan sebanyak ini. Ghoul indra pengecap mereka berbeda dengan manusia. Saat mereka memakan makanan manusia mereka menganggapnya terasa sangat tidak enak‘

Tsunade mejulurkan lidahnya

‘Benda-benda tajam pun tak bisa melukai tubuh mereka’

Hinata terbelalak berlari menuju  bigkisan penuh makanan dari Sakura. Meneguk liurnya sebelum menggigit satu senwich dan berlari ke watsfel memuntahkannya.

Makanan yang berserak.

“Hiks…hiks… tidak, ini pasti bohong!”

Mengambil pisau

“Jika memang benar .. jika memang benar.. berarti ini..! hiks hiks”
PRANGGG
Hinata menusukkan pisau itu ke perutnya. Tertunduk meratapi pisau yang kini patah menjadi dua.



Di keramayan malam Hinata berjalan tanpa tujuan.

“Apa yang harus aku lakukan..”

Sebuah aroma lezat menuntunnya mencari keberadaannya.

‘Seperti aroma masakan Okaa-san..’

Hinata berlari mencari nya.

Matanya terbelalak, Seseorang perempuan muda berlumur darah dengan bagian atas yang hilang (Tanpa Kepala) dengan seseorang laki-laki bertopeng bersurai merah, yang sedang menatapnya.

“Siapa kau?”

“?..” Hinata meundurkan langkahnya”

“Tch berani sekali kau, ini adalah tempat berburu mangsa ku” Dengan sekejap laki-laki itu sudah berada di depan Hinata. Mencium aroma Hinata.

“Kau.. bukan manusia..” Pria bernama Gaara itu mengunci pergerakan Hinata di tembok.

“Wajah mu lumayan” Senyum yang menyeringai.

BRAKKK
Gaara menghindari serangan, dan menghilang.

“Daijobu ka?” Tanya seorang pria bermata kelam.

“U-um.. Daijobu” mengangguk dengan posisinya yang sekarang di rangkul oleh pria Reven itu.

“Disini berbahaya, kenapa kau bisa berada di sini? Dimana rumahmu?” Sasuke menurunkan Hinata.

“A..ano..”

“Tutup mata yang aneh. Akan ku antar kau pulang”



 
xXx

Konoha High School

“Hinata-chan.. kau tau hari ini ada murid baru.. kyaaa… seluruh kelas sedang membicarakannya”

“E-eh!” Hinata enggeleng lemah,

“Kau tidak tau? Dia sangat tampan “ Sakura kembali berbicara tentang murid baru.

Kakashi sensei masuk. Sensei yang terkenal dengan keterlambatannya.

“Semuanya kembali ketempat duduk kalian masing-masing, baiklah langsung saja, ku kira dia sudah membuat onar di hari pertama hahh…”

“Sensei cepat perkenalkan dia” Kata salah seorang murid bernama Ino.

Dengan tampak malas seperti biasanya Sikamaru hanya berucap

“Mendokusai” kembali melanjutkan tidurnya.

“Baiklah masuklah Sasuke. Perkenalkan dirimu”

Hinata melotot melihat pria yang tadi malam menolongnya.

“Kau bisa duduk di samping Sikamaru, Sikamaru angkat tangan mu”

Sudut siku-siku muncul di kepalanya, pria nanas itu kembali bangun dari tidurnya mengumpat ‘mendokusai’

Kini Sasuke berada tepat di belakangnya. Hinata bingung apakah dia harus menyapanya. Mengucapkan terimakasih karena tadi malam dia belum sempat mengatakannya.

Matanya melirik kearah Sakura yang berada disampingnya sudah menjulurkan tanganya ingin berkenalan dengan pria tampan itu. Begitu juga para wanita lainnya. Hinata mengurungkan niatnya.

Namun tak satupun dari jabatan para gadis itu dibalas Sasuke. Sedang Sikamaru yang berada di samping pria reven itu sudah menutup kepalanya dengan bantal, ‘sungguh merepotkan’ umpatnya.



xXx



Malam Berikutnya
Lapar yang luar biasa membuat Hinata tak bisa mengendalikannya. Cakra kagune kiyubinya keluar menampilkan ekornya.
ARRRRGGGHH..
Matanya mendelik mencium kehadiran seseorang. Dalam sekejab Hinata sudah berada didepan orang itu dan hampir menusuknya.
PRANGGG
Namun sesuatu menghalanginya.
Suatu serangan yang membuat semuanya gelap bagi Hinata.
“Bawa dia.”
.
xXx
Disisi lain seseorang dengan surai merah tersenyum.
“Tch..Untuk apa kau memanggil ku?” Lawan bicara seperti tak menyukainya.
“Tampaknya Ghouls Investigator sedang menyelidiki daerah sini, aku sudah mencari tau siapa dia. Elang itu berada di kelas mu, dia bukan bocah biasa”
“Uciha?” Matanya terbelalak mengingat nama itu.
“Ya.. dia bernama Uciha Sasuke.”
“Wakatta”
xXx

“Kau sudah mendengarnya, Naruto menghilang. Dan si gadis berpenutup mata itu. Memiliki kagune yang sama dengannnya”
Glek
“Masaka!” Pria berambut perak yang melawan gravitasi itu terkejut
“Dialah uji coba Kabuto atas perintah Orocimaru” Sai namanya, pria ini menjelaskan sambil tersenyum.
Seseorang datang membuka pintu..
Ceklek
“Kalian sudah mengetahuinya, Kakashi buatkan dia mask.” Menjeda sebentar
 “ Dan kau Sai jangan sentuh dia!” Matanya berubah merah, dengan aura membunuh.
Sai bergidik, barusaja ia menyentuh tangan Hinata dengan ujung jarinya, mendengar perkataan sang pimpinan membuat Sai meneguk liurnya.
“Ha’i ha’i wakatta” wajah yang selalu dihiasi dengan senyuman itu berubah sendu.
xXx
Lorong gelap tanpa lampu, melewati sebuah bangunan tua. Jalan yang belum pernah dilewatinya untuk cepat sampai kerumah. Dengan masih mengenakan seragam sekolah Sakura melangkah cepat.
Tap
Seperti deruan suara langkah selain dirinya, sesekali ia menengok kebelakang namun tak ada siapapun.
“Sangat bodoh, melewati lorong gelap seperti ini” Seseorang bertopeng panda menampakkan dirinya, dengan seringayan yang tak luput dari wajahnya.
(Topeng panda jangan kira dia imut dia salah satu yang terkuat)
Menampakkan mata merahnya, dengan kagune icibi berupa sebuah ekor besar yang sangat kuat.
Sakura tak bisa lari.
PRANGGG
Sasuke tiba-tiba datang dari atas, melompati bangunan. Menghalangi kibasan ekor yang menyerang Sakura dengan katananya.
“Sa..su ke..” Terbelalak mengetahui Sasuke menolongnya.
“Tetap dibelakangku”
“Um” Sakura mengangguk
“Tch.. “ Sosok ghoul bertopeng panda itu mendecih.
Melempar kagune pasir seperti puing-puing tajam kearah Sasuke dan Sakura.
Sasuke menendang bekas besi bangunan yang di pijaknya, menjadikannya tameng.
Sakura memperhatikannya ‘sugoii’ pikirnya.
Pria bertopeng panda itu melarikan diri.
“Tch.. merasa tak bisa menang, hn”
Seseorang berpakaian hitam kembali muncul dari atas bangunan.
“Baka otouto.. sudah ku bilang ini adalah penyeldikan rahasia. Kau tidak diizinkan melakukan tindakan secara independen“
“Aku melakukannya untuk memusnahkan ghoul”
“Kau melepaskannya, dan jangan beranggapan seenak jidatmu! Kalau nanti kau mati, baru tau rasa. Selain itu dia juga terlibat” Itachi melihat kearah Sakura
“Stres Pascatrauma, kau tahu akan hal itu ‘kan?” Lanjutnya
“Hn”
“Icibi itu bersembunyi didekat sini. Dia pengguna serangan jarak jauh, ini sangat menguntungkan untuknya, aku kearah sana, dan ..” Itachi berhenti member instruksi
“Sakura tetap bersama ku.. dan jangan menjauh dari ku” Sasuke berbicara tanpa ekspresi.
“I-iya”
“Dimana rumahmu? Aku akan mengantar mu pulang, disini sangat berbahaya”
“Di dekat pabrik tua”
“Hn”
Sesekali Sakura melirik kearah Sasuke pipinya memerah.
Sudah separuh jalan akhirnya Sakura memulai perbincangan.
“Sasuke-kun..” Sakura seprti malu-malu.
“Hn”
“Sasuke-kun hebat ya, dari caramu menyerang musuh… sungguh kekuatan yang luar biasa. Kamu benar-benar hebat.” Menjeda beberapa saat.
“Dan juga, mungkin aneh di tempat seperti ini aku memberitahukan hal ini kepada mu.”
“Souka, sudah saatnya ya.” Sasuke berhenti berjalan
“Sasuke-kun”
BRAKKKK
 
“Matilah!”
Sasuke menghindari serangan Sakura dari belakangnya.
“SASUKE-KUN” Sakura berteriak
“Kau sudah tahu, kalau aku ini ghoul bukan? Yah, aku sudah tidak peduli. Padahal aku sangat menyayangkannya, kau sangat tampan. Aku menyukai mu. Jika saja kau bukan bagian dari Elang” Sakura terus menyerang, sedang Sasuke masih menghindari serangannya.
Sasuke yang masih belum menggunakan katananya, membuat Sakura geram.
“Kau meremehkan ku!”
Sakura mengamuk, Sasuke mengambil katananya, listrik mengalir ditubuhnya.
Berlari menghindari setiap serangan batu yang hampir mengenainya.
SREEP
Tanpa Sakura sadari  katana itu sudah tertancap mulus menembus perutnya.
GHAKKK
Sakura memutahkan darah. Dan terjauh.
“Ah… padahal.. sebentar lagi ujian ..aku.. sudah belajar dengan benar..”
Pada akhirnya mayat Sakura dikirim ke UIG, dan untuk mencegah kepanikan hal itu dirahasiakan oleh sekolah.
xXx
Di Tempat Lain
Itachi tak berhasil menemukan Gaara.
“Kusso!! Aku kehilangannya”
xXx
“Kau sudah sadar?”
“K-kau siapa?.. Dimana aku?” Hinata merasakan sesuatu dimulutnya,
Hinata sontak kaget melihat darah dimulutnya.
“A-apa yang telah kau lakukan” matanya penuh dengan ketakutan,
“Hanya ada satu cara untuk melampiaskan rasa lapar ghoul. Kau tahu apa itu, ‘kan?”
“Hiks..hiks..hiks” Isakan Hinata.
“Kau harus tau siapa dirimu..Hyuuga” Seseorang itu berbalik meninggalkan Hinata.
Melihat kepergian sang pemimpin dari kamar gadis berpenutup mata, Sai mengendap-endap masuk dan membuka pintu.
CEKLEK
“SSTTT…” Sai meletakkan jari telunjuk ke bibrnya.
“Jadi, siapa namamu?”
“Hinata. Hyuuga Hinata hiks..”
“Hey jangan menangis, Hinata-chan panggil saja aku Sai” masih dengan suara pelan.
“Apa yang di lakukan pemimpin tadi di sini?” lanjutnya.
“Pemimpin..?” Hinata menautkan alisnya
“Maksudku pria yang berambut putih tadi. Dia membuatmu meangis? dasar Toneri baka, dia itu memang tak berperasaan”
“Maksudmu dia.” Hinata berhenti menangis matanya kini menunjuk kearah pintu, yang lupa di tutup Sai selagi masuk kamar Hinata.
“Ekhem..” Pria bernama Toneri Otsutsuki bersandar
“Anoo.. pemimpin itu sangat keren, dia sangat kuat. Aku harus pergi sekarang.” Sai melihat kearah pintu, kembali meneguk liurnya, pintu itu sudah dihalangi Toneri dengan sebelah kakinya, Hinata yang melihat kelakuan mereka hanya cengo.
 Toneri menunjuk untuk melewati bawah kakinya, dengan terpaksa Sai melakukannya. Dengan senyum yang memudar.
“Bersiaplah.” Ucapnya
“Eh..”
“Kita akan ke tempat Kakashi untuk mencari mask yang cocok untukmu.”
“Dan.. setelah kau membersihkan badanmu, pilih saja pakaian yang kau suka di dilemari itu.” Lanjutnya.
“U-um” Hinata mengangguk
Benar saja pakaian Hinata kini berlumuran darah, dan siapa sangka Toneri pemimpin Mangetsu (Bulan Purnama) menyelamatkannya. Ghoul yang terkenal sangat kuat dengan kasar itu entah kenapa melindungi gadis yang baru dikenalnya. Dan untuk pakaian yang berada dilemari kamar yang ditempati Hinata sekarang. Tidak mustahil bagi Toneri untuk menyuruh anak buahnya mencari baju seukuran Hinata selagi Hinata belum sadarkan diri.
xXx
Di Tempat Lain
“Aku ingin kita bekerja sama..”
“Apa yang kalian inginkan dari ku”
“Temukan Naruto Uzumaki aku yakin dia masih hidup”
“Imbalan apa yang akan aku dapatkan?”
xXx
Di Kelas
Anko sensei menerangkan Fisika.
“Jadi, rumus ini bisa dimasukkan ke sini lalu kesini. Dan hasilnya…”
Tiba-tiba seseorang laki-laki bersurai putih dengan model rambut rapi. Sesekali ia menjilat bibirnya dan merapikan rambutnya. Berjalan sangat santai dengan kancing baju yang terbuka menuju kursinya.
“Hidan, kau pikir sudah jam berapa sekarang? Kau ingin tinggal kelas lagi! . Tch.. rapikan bajumu!!”

Kapur putih itu melayang kearahnya. Namun dalam sekejab menghilang, Hidan berjalan ke depan menuju Anko.
“Ini ku kembalikan” Menaruh kapur putih ke atas meja.
‘Kapan dia menangkapnya? Bagaimana bisa!’
Pertanyaan mistik bagi Anko, seperti itulah yang mereka lihat dari ekspresinya namun beberpa detik kemudian mendecih.
Hidan sudah duduk di kusinya.
“HIDAN! KELUAR! Keluar dari kelas ku!!” Seperti ular yang siap menggigit mangsanya.
Hidan kembali berjalan santai menuju keluar, apapun itu dia sangat membenci sekolah.
“Bagaimanapun aku takkan pernah menjadi murid teladan”



xXx


Ruang Kantor Sekolah

 “Sensei maafkan aku..”

“Tak apa Hinata-chan, Kasashi-sensei sudah memberitahu kami” kata Iruka

“Arigatou.” Hinata berjalan menuju kelasnya.

BRUKKK…

Hinata terjatuh.

“A..Gomen.Gomen” Sudut bibirnya yang melengkung membuat seulas senyum.

“Daijobu ka? “ Tanyanya kembali, sambil mengulurkan tangannya.

“Daijobu..” Hinata bergegas bangkit, tanpa meraih tangan sang pemuda.

Tap Tap..

Langkah Hinata terhenti . Tangannya kini dipegang erat oleh Hidan dan dengan terpaksa Hinata mengikuti langkahnya.

“A..apa yang kau inginkan ? Lepaskan aku!” Sorot mata Hinata tak akalah tajam.

“Tch.. Hi-Na-Ta.. cukup berani juga kau!”

Hinata memberontak namun Hidan mengabaikannya.

“Aku tak peduli meski kau berteriak.”

BRUKK

Puggung Hinata menubruk tembok.

Hinata meringis, matanya melrik ingin kabur. Namun tangan kekarnya menghalangi pergerakan Hinata.

Sudut bibir Hidan kembali naik, menyunggingkan senyumnya.

Mata Hinata terbelalak, hidung Hidan kini menyentuh kulit leher Hinata.

“Tak salah lagi, bau ini! Kau orangnya.”

Hinata sulit bernafas, kejadian ini mengingatkannya dengan trouma bersama Naruto dulu.

BRUK.. BUK.. BUK..

Seseorang menghempaskan Hidan dan menghajarnya dengan bringas.

‘Aku tak bisa bernafas, nande’

Hinata kehilangan kesadarannya.

Hidan tersungkur.

Pria penolongnya kini berjalan kearah Hinata. Menggendong Hinata.

Sayup-sayup Hinata bisa melihat sorot mata kelamnya.

KRINGGGGGG

Bunyi bel istirahat seluruh siswa keluar kelas.

Beberapa siswa terkejut melihat Hidan dengan wajah lebam. Sedang para siswi ricuh melihat Sasuke membawa seseorang wanita, terlebih dia menggendongya.

“Cih.. beraninya gadis itu..” Seorang siswi menatap tidak suka.

Sasuke membawa Hinata ke UKS.

Kakashi yang mengetahuinya segera menelpon Toneri.

xXx

Ruang UKS

Sasuke merebahkan Hinata.

“Apa dia mengingat ku?“ Sasuke memperhatian Hinata, kemudian berdiri ingin mengambilkan segelas air putih untuk Hinata.

Sasuke berbalik, sudut bajunya ditahan Hinata. Kaget dan seulas senyum tipis menghiasi wajahnya.

“Tou-san! Tou-san!! Jangan tinggalkan aku..” Hinata mengigau.

‘apa yang ku pikirakan, dia tak mungkin mengigat ku..’

Sasuke hanya diam menatap wajah Hinata.

Tok Tok Tok

Sasuke memberi hormat kepada Kakashi. Melepas gengaman Hinata pada bajunya. Seseorang dibelakang Kakashi terlihat panic.

‘Auranya begitu kuat siapa laki-laki ini’

“Sasuke kau sudah bisa meninggalkannya” Suara Kakashi membuat Sasuke tersadar dari lamunannya.

Sasuke melangkah ragu meninggalkan ruang UKS matanya sekilas melirik kearah pria ber jas rapi yang seingat Sasuke, Kakashi menyebutnya Derektur Otsutsuki Group.

xXx



“Kakashi, siapkan kepindahan ku ke sekolah ini.”

“Apa?? Akh.. anda?” Kakashi terlihat bingung.

“Urus pendaftarannya.”

“Ah.. I-Iya.”

xXx

“Hidan? A..apa yang terjadi?” Ucapnya panic.

“Hn..” Hanya gumaman, dan sedikit meringis ketika obat merah menyentuh lukanya.

“Kau.. Bekerja sama dengan ghoul lagi? Berapa kali ku bilang.. jangan berhubungan dengan mereka lagi!”

“Urusai Ino” Menampik kapas yang dioleskan di tangannya.

Hidan meninggalkan apartemennya.

Catatan: Ino Yamanaka seorang manusia, salah satu korban Naruto namun dia diselamatkan oleh Hidan di saat sekarat membawanya ke tempat Pain dengan mentransplantasikan organ ghoul ke dalam tubuhnya. Untuk meregenerasi beberapa organnya yang telah dimakan. Saat ini keberadaan Ino belum diketahui pihak sekolah.

xXx

“Hinata.. “ Sasuke tersenyum menggumamkan namanya.

“Sepertiya saingan ku cukup berat” Seringaian itu muncul, menampilkan senyum yang memukau bagi para wanita yang memujanya.

xXx

“Kau sudah sadar” Toneri tersenyum sembari mengambilkan sup di meja.

“Um..hanya sedikit pusing.”

“Makanlah ini, akan membuat mu lebih baik”

“Ini?”

“Ku yakin kau tak akan mau mendengarnya jika ku beri tahu. Kore.. “ Tonri menyodorkan sesendok sup ke mulut Hinata.

“Iee.. aku bisa sendiri Toneri-kun “

“Um.. baiklah” Toneri memberikan mangkuk itu kepada Hinata

Catatan : Sup = Sup ghoul yang terbuat dari beberapa rempah, dan dengan bahan utama yaitu ghoul, sejenis kanibalisme memang.



Dreet Dreettt


Ponsel Toneri bergetar.

-      “Moshi-moshi ”

-      “Gomenasai tuan anda harus menghadiri rapat”

-      “Rapat?”

-      “Iya dengan perusahaan Sabaku, mereka akan datang 1 jam lagi”

-      “Baiklah aku akan segera ke sana”

“Ne Hinata-chan aku harus kembali, jika kau butuh sesuatu, panggil saja Kakashi untuk membantu mu”

‘Ternyata pekerjaan sampingan Kakashi cukup membantu juga menjadi Guru Matematika di Konoha High School’ Pikir Toneri

xXx

Di UIG

“Kali ini kami akan mengungkap fakta yang sangat menarik” Uchiha Sishui memulai

“Kalian sudah melihat dalam satu bulan ini tidak terjadi lagi pemangsaan beruntun dari ghoul rakus bukan? Aku rasa dia mendapat lawan yang lebih kuat dan dikalahkan.. bisa disimpulkan dia sudah mati” Lanjutnya.

“Si pemakan rakus Hn..Ghoul laki-laki remaja. Ku rasa dia sudah membuat kesalahan dan organisasinya memutuskan untuk menghukumny. Juga tentang kasus jathnya reruntuhan yang meimpa 2 orang siswa itu, saya ingin meyeildikinya. Bukankanh saat terjadi insiden itu si pemakan rakus menghilang? Sepertinya menarik. Bolehkan saya mengambil kasus ini Madara-sama” Kata Itachi

“Apa kau yakin ingin megambil kasus itu, baiklah terserah padamu.” Madara menyetujui

“ Itachi-san ghoul remaja laki-laki, bagaimana bisa kau megetahuinya?” Uciha Sishui tampak bertanya-tanya.

“Hanya asumsiku saja, melihat dari para korbannya adalah perempuan muda, mungkin dia merayu para wanita malang itu denga pesonanya, ahh.. itu brarti dia tampan.” Ekspresi Itachi menampilkan senyum seperti bercanda, namun dengan kata-kata yang sulit di percaya, semua orang yang berkumpul saat rapat menyetujui asumsinya. Membuat Uciha Sishui mengepal jarinya kuat. Apa yang kalian pikirkan benar mereka adalah rival.

Sasuke hanya menyimak perbincangan mereka.

xXx

Sore

Ponsel Hinata bergetar.



-      “Ne Moshi-moshi “

-      “Hinata, kau dimana.”

-      “Kau? .. Siapa?”

-      “Ah.. aku Sasuke, aku sudah mencari ke apartemen mu namun seseorang mengatakan kau sudah tak berada di apartemen itu lagi. Kau dimana?”

-      “Aku.. aku di rumah Otsutsuki Toneri”

-      “A.. pewaris utama Otsutsuki Group, baiklah aku akan ke sana, bersiaplah.”

-      “Um”



Sambungan terputus.

10 menit Hinata bersiap, Mobil Sasuke sudah berada di luar pagar, Hinata bergegas keluar menemui Sasuke.

“Masuk”

Sasuke membukakan pintu mobilnya.

Kemudian menutupnya.

xXx



-      “Saya melihat Hinata dibawa seseorang pria” Kakashi menelpon Toneri

-      “Ikuti dia, jangan sampai ketahuan, dan selidiki pria itu”

-      “Hai wakarimas”



Toneri menutup telponnya

“Siapa pria itu, sepertinya persaingan semakin ketat” Toneri menampakkan seringayannya.

xXx

Restoran


“Ne Uciha-san dari mana kau tahu nomer ku? Dan untuk apa kau meanggilku keluar”

“Pertama, jangan panggil aku seperti tadi, panggil aku Sasuke-kun

Kedua, saat aku membawamu ke UKS tadi siang ponselmu jatuh, dan.. “ Sasuke manggantung ucapannya

“Dan?” Hinata memperjelas

 “Aku tertarik padamu, apa itu salah?”
“Kau mencuri nomer ku?”

“Hn, A.. Pesanan datang” Sasuke ternyata sudah memesan  makanan terlebi dahulu.

Hinata merasa mual melihat makanan yang tersaji, mengingat rasa yang terakhir masuk mulutnya sungguh menjijikan.

Hinata mengambil sepotong senwich dan menggigitnya satu gigitan.

“Kau tidak suka?”

“A-aku.. diet”

“Souka”

“Aku permisi ketoiet sebentar”

Dibalas anggukan Sasuke.

xXx

Di Toilet

Hinata memuntahkan senwich yang dimakannya berusan. Menepuk-nepuk dadanya, berusaha mengeluarkan 1 gigitan senwich yang dimakannya. Namun nihil.

“Aku memakannya” keringat dingin bercucuran di pelipis Hinata, dengan wajah pucatnya. Kembali menemui Sasuke.

“Hinata? Kau kenapa.. “Sasuke panic, menaruh tangannya ke jidat Hinata dan membandingkan dengannya.

“Suhu badanmu panas sekali, kita harus kerumah sakit”

“Tidak. Aku baik-baik saja, aku ingin pulang. “ Hinata berusaha berjalan keluar restoran dengan langkah gontainya.

Grepp

Sasuke menangkapnya.

“A-aku mau pu..lang”

“Iya, akan ku antar kau pulang”

Sasuke akan memasukkan Hinata ke dalam mobilnya, namun Kakashi menahannya.

“Sedang apa kalian? Hinata? Ada apa dengan Hinata? “

“Kakas..shi -sen..sei!” Suara Hinata sangat lemah

“Akan ku antar Hinata pulang, kau pulanglah lebih dahulu Sasuke”

“Tapi.. dia kemari denganku, jadi aku yang akan mengantarnya pulang”

“Tidak perlu, aku adalah wali Hinata, aku yang bertanggung jawab”

‘Sejak kapan Kakashi menjadi wali Hinata’ Pikir Sasuke

“Kau tak perlu khawatir, kondisi Hinata memang sangat lemah. Pulanglah Sasuke”

Ingin Sasuke mengambil Hinatanya dari Kakashi.

Kakashi membawa Hinata masuk ke dalam mobilnya.

xXx

“Rapat pemegang saham 4 hari lagi ada hal penting yang akan ku beri tahukan, persiapkan semuanya”

“Baik Toneri-sama”

“Lihat Sasuke apa kau bisa menangani ini!”
“Hinata hanya milikku” Senyum Toneri mengembang.



xXx 

.


Uciha Investigator Ghoul atau disingkat UIG
Hari ini perkumpulan rapat penting mengenai informasi yang dikumpulkan oleh ketua Itachi.
Itachi masuk semuanya memberi hormat.
“Ketua, Sai-san kembali tidak hadir dalam rapat”
“Anak baka itu, biarkan saja dia” Itachi menanggapinya acuh.
“Padahal ini adalah pertemuan khusus para penyelidik yang juga cukup penting” Uciha Sishui menimpali, ingin mengejek Itachi, namun diabaikannya.
“Ano.. Sasuke-san juga absen..” kata salah satu dari mereka yaitu Tobi, pria yang selalu menutup sebelah wajahnya dengan rambutnya, karena salah satu insiden ghoul yang melukai sebagian wajahnya.
“Dia bukan tipe orang yang menghargai hal seperti ini! Baiklah.. kita mulai saja pertemuan khusus pnyelidikan ini.”
“Ha’i” Ucap mereka serempak.
“Setelah terjadi inseden reruntuhan yang menimpa 2 orang murid. Sudah diketahui jika mereka adalah laki-laki dan perempuan dari murid Konoha school.”
Tok Tok Tok
Cekreatt..
Sai memasuki ruagan. Dan membungkuk .
“Gomenasai, saya terlambat”
“Hn.Duduklah” Itachi menanggapinya dengan dingin.
“Baiklah kita lanjutkan. “ Itachi mengklik sesuatu.
Layar monitor menamplkan 2 orang murid.
“Mereka, adalah murid itu. Sang pria mentransplantasikan organnya kepada sang wanita dan akhirnya meninggal. Pria ini bernama Naruto. Dan sang wanita bernama Hinata.
Namun sampai sekarang mayat Naruto tidak diketahui keberadannya.
Dokter yang menangani mereka mengatakan kerabatnya telah membawa jasat Naruto dan mereka menyembunyikan identitas mereka, bukankah itu mencurigakan? Dimana pemakaman Naruto tidak diketahui. Dan penyelidikan ini masih ditindak lanjuti, saya mohon kerjasama kalian. Dan untuk memperjelas dan menggali info selanjutnya kita butuh kesaksian wanita ini Hyuuga Hinata” Itachi mengubah layar menjadi foto Hinata
Catatan : Mungkin kalian bertanya-tanya setelah ini :v hohoho Sai??
Nanti di perjelas lagi.
xXx
Di Tempat Lain
“Kau jagan mencoba untuk kabur lagi, jika mereka menemukanmu kau akan mati” Hidan berjalan keluar dari kamar mandi.
“Ne Hidan-kun .. apa kau tidak takut mati?”
“Apa yang kau bicarakan. Berhentilah mengoceh.” Hidan menanggapinya dengan santai.
‘Ku memang tak bisa mencegah mu berhubungan dengan mereka, entah apa alasan mu. Tapi.. ‘
“Jangan mati..” Ino memeluk Hidan dari belakang.
“Aku takkan mati..” Hidan berbalik dan tersenyum, melepaskan pelukan Ino.
“Hey!! Tak bisakah kau mengerti?? Aku mengkhawatirkan mu baka!!” Ino berteriak.
Hidan sudah selesai berganti pakaian dan bersiap.
“Kau mau kemana, rapi sekali” Ino cengo melihat Hidan yang tak seperti biasanya.

“Sudah jelas, aku mau berkencan, Dahh..”Hidan nyegir.
 Ino terkekeh, namun kemudian cemberut, geram dan marah.
‘Dia meninggalkan ku sendirian lagi! Dan kenapa ku merasa tidak senang? Apa aku sudah gila menyukai pria berandal seperti itu! Hah..’
xXx
Di Kafe
Hidan tertawa melihat penampilan Hinata.
“Bwahahaha.. ada apa dengan penampilan mu?”
“eto.. bukankah kau sendiri yang bilang kita sedang menyamar?”
“Ok..Ok..baiklah” Hidan mengendalikan tawanya.
“Jadi ini adalah kafe milik temanku, dan ssstt..”
Hidan berbisik
“Dan kafe ini adalah tempat berkumpulnya para ghoul”
“…” Hinata terbelalak
“Baiklah.. aku akan member tahu mu informasi yang ku tahu. Ini tentang Naruto” Hidan mengamati Hinata.
Hinata terlihat ketaktan wajahnya terlihat pucat, jemarinya gemetar sesekali meremas roknya.
“Jangan takut.. Naruto berkemugkinan memang masih hidup namun sepertinya dia disembunyikan, tidak, tepatnya dia ditawan. Ini hanya kemungkinan, karena jika tidak musang itu sudah membuat onar, dan..”
“Dan.. “ Hinata menunggu perkataan Hidan
“Sakura.. kau mau tau Sakura dimana?”
“Sakura” Hinata terlihat antusias mendengar nama sahabatnya.
“Hinata kau harus tahu jika Sakura adalah Ghoul dan.. “
“A-aku igin tahu dimana Sakura” Hinata memotong perkataan Hidan.
Hidan kembali memperhatikan Hinata.
‘Mungkin belum saatnya aku memberitahunya tentang pembantaian keluarganya’ Hidan mengangguk
“Sakura berada di Coachella”
“Coachella?”
“Ya, sebuah penjara ghoul tersembunyi oleh para elang.”
“Dan juga berhati-hatilah dengan pria ayam itu”
“Maksudmu Sasuke?”
“Hn” Hidan melirik pria yang duduk di kursi paling ujung dengan memegang kertas Koran yang menutupi wajahnya
“Hinata ada bekas minuman di sini!” Hdan menunjuk sisi bibirnya.
Hinata mengambil tisyu dan membersihkannya.
“Bukan,, bukan di sana” Hidan menyeringai, dan mengusap sudut bibir Hinata. Membuat Sasuke yang juga dalam penyamarannya geram dan kertas Koran yang di genggamnya sobek.
Bibir Hidan mendekati telinga Hinata.
“Sasuke adalah elang dan kurasa dia menyukaimu, jika kau ingin mengetahui keberadaan Coachella kau bisa mencar tahu dengannya, dan jangan lupa waspadai dia”
Hidan menunjuk matanya dan mata Hinata, kemudia tersenyum.
Mereka keluar dari kafe, Hidan mengantar Hinata pulang namun sesuatu menghalangi mereka.
“Kau siapa?”
“Serahkan perempuan itu jika kau tak ingin mati”
“Tch.. “ Hidan mendecih
“Bagaimana jika aku tidak mau” Hidan menantang.
Kagune hitam seperti rambut yang memanjang menyerang mereka.
PRANG
Srepp
Kagune Hitam itu merhasil melukai sisi pipi Hinata yang mulai berdarah.
Sasuke keluar dari persembunyiannya melawan ghoul yang bernama Kakuzu.
“Kusso! Dia hanya mengincarmu” Hidan yang tadi menarik Hinata rupanya kalah cepat dengan Kagune milik Kakuzu, sehigga berhasil melukai sisi pipi Hinata.
Tiba-tiba Hidan memeluk Hinata, Sasuke yang bertarung melawan ghoul melirik mereka merasa dicurangi.
Namun di satu sisi dia khawatir dengan Hinata.
Perlahan goresan di pipi Hinata mulai berregenerasi dan luka itu menghilang.
“Kau berhutang pada ku Hinata”
Sasuke berhasil menusuk ghoul itu, dan berlari menemui Hinata.
Hidan melepaskan pelukannya.
Sasuke panic melihat Hinata kemudian memeluknya.
“Yokatta.. kau tak terluka”
Namun ghoul itu tiba-tiba bangkit dengan cepatnya hendak menusuk belakang Sasuke.
SREPPP
“GHAKKK..” Darah keluar dari mulut Kakuzu.
Sasuke tersenyum melihat kearah Hidan.
*FlashBack
Hidan dengan cepat mengmbil katana Sasuke dan melemparnya kearah Kakuzu tepat di jantungnya.
*FlashBackOff
“Tch “ Hidan terkekeh dan kemudian pergi.
“Hei.. aku ingin kita bersaing secara sehat”
“Apa maksudmu?” Hidan menghentkan langkahnya
“Hahh.. antar saja dia pulang, dia lebih aman bersama mu.” Lanjut Hidan.
xXx
Hidan membuka pintu apartemennya.
“Ara.. kenapa tidak dikuci!”
Berjalan masuk dan memanggil Ino namun tak ada sahutan.
Hidan berlari mencari di seluruh ruangan namun hasilnya nihil.
“KUSSOOOO!!” Hidan berteriak begitu tergesa-gesa menuju suatu ruangan.
CCTV menamplkan seorang pria berambut kuning panjang tersenyum kearah CCTV dan hitam.
“Tch, dia merusaknya. Tapi lambing itu” Hidan kembali mengulang rekaman di pintu masuknya itu.
“Tidak di ragukan lagi AKATASUKI” Ucap Hidan geram.
xXx
“Ketua kami tidak menemukan ghoul disini!” Tobi menelpon Itachi di markas.
“Hn, bagaimana keadaan disana” Jawab di sebrang
“Kami menemukan darah, kelihatannya dia terluka parah, dan ada bekas jejak ban mobil”
xXx

“Ketua kami tidak menemukan ghoul disini!” Tobi menelpon Itachi di markas.
“Hn, bagaimana keadaan disana” Jawab di sebrang
“Kami menemukan darah, kelihatannya dia terluka parah, dan ada bekas jejak ban mobil”
Itachi tersenyum..
‘Dia telah kembali’
“Perintahkan semuanya kembali ke markas”

xXx
UIG
“Mungkin beberapa dari kalian bertanya-tanya, kenapa aku menyuruh kembali ke markas, dan tidak mencari mereka”
Itachi berdiri dari kursinya. Membagikan lembaran kertas ke depan meja.
“Akatsuki sebenarnya sudah lama tidak  muncul lagi, namun aku curiga jika beberapa insiden dan hilangnya si pemakan rakus juga berhubungan dengan mereka. Sebelum di mulainya penyelidikan lebih lanjut, akan aku katakan sebelumnya. Kalian yang siap untuk menyerahkan nyawa kalian bersamaku. Tanda tangani kertas yang ada di hadapan kalian itu. Siapapun yang berhasil menemukan markas mereka akan mendapatkan hadiah.”
xXx
“Hinata, apa kau tidak apa-apa jika berada dirumah sendirian. Kau tidak takut.”
“Hidupku sekarang, aku bahkan tak tahu apa itu takut.”
“Hinata..” Sasuke sudah mendengar tentang pembantaian habis keluarga Hyuuga yang menyisakan Hinata.
Sasuke memeluk Hinata, yang menatap lagit.
“Hinata.. aku..-”
“Sasuke, aku bukanlah manusia”
“Tidak, kau adalah manusia, jangan berkata apapun. Kau adalah manusia Hinata.”
Hinata menangis.
“Tapi-“
“Tidak, tidak ada tapi, kau manusia dan aku menyukaimu..” sasuke memeluk Hinata erat.
‘Bertingkah bodoh dihadapan mu tak apa, aku tak sanggup jika kau mengatakan hal lain’
 “..Kau tak perlu takut, aku ada disampingmu. Dan siapa yang berani megatakan kau bukan manusia hah! Akan ku hajar dia, jika dia ghoul akan ku cabik-cabik mulutnya” Hinata trsenyum konyol mendengarnya.
“Sasuke apa kau membenci ghoul”
“Hn, aku sangat membenci mereka.”
‘Jadi ku mohon jangan katakan hal yang tak ingin ku dengar, aku akan terus melindungi mu’
“Baiklah Hinata aku harus kembali, jika kau takut, atau membutuhkan sesuatu hubungi saja aku” Sasuke tersenyum simpul.
xXx
Tobi melihat Sasuke yang baru saja memasuki ruanganya. Dimejanya banyak sekali tumpukan berkas lama.
Tobi mengintip. Kemudian mengetuk dan masuk.
“Ne.. Sasuke-san kau melewatkan sesuatu pertemuan penting”
“Hn” Hanya gumaman yang diberikan kepada Tobi sebagai jawaban, Sasuke masih sibuk mengamati begitu banyak berkas dengan teliti.
“Etoo.. kau ingin mendengarnya dari ku Sasuke-san”
“Urusai, aku sedang sibuk” Jawabnya, sesekali matanya tertuju ke layar Laptop pribadinya, mencocokkan dengan hasil penyelidikannya.
“Aku yakin kau akan melepas pekerjaan mu dan mendengarkanku”
Ujar Tobi seraya tersenyum layaknya anak kecil yang mau di sogok.
“Hn, info apa yang kau miliki”
“Berikan aku 2 sup miso di Suna aku sulit sekali ke sana Sasuke-san, dan istriku Rin sedang mengidam, dan akan ku ceritakan semuanya. Aku tahu Sasuke-san sedang menyelediki kasus jatuhnya bangunan yang meninpa 2 orang siswa Konoha atau bisa dibilang teman sekelas mu”
Dan benar saja Sasuke langsung melepas pekerjaannya dan mendengarkan cerita Tobi.
“Ketua Itachi membahas tentang akatsuki yang kembali muncul dan kecurigaannya dengan kejadian jatuhnya bangunan yang menimpa teman mu itu adalah salah satu dari sebuah remcana, dan juga tentang menghilangnya si pemakan rakus
.
.
.
Ketua Itachi menyelidiki temanmu, Hinata dan Naruto, jasat naruto tak diketahui, dan dia akan meminta keterangan Hinata, dan .. ”
“Dan, dan apa? Cepat katakana!”
“Kau tak sabaran, dan kemunginan teman-temanmu itu dicurigai, dan ketua sudah mengetahui jika Naruto itu adalah salah satu dari klan Uzumaki yang selamat dari pembantaian yang berarti dia adalah ghoul dan tak menutup kemungkinan 99% dia adalah si pemakan rakus dan Hinata temanmu adalah korban, namun Itach bilang terjadi sesuatu yang aneh di rumah sakit,” Mata Tobi memincing seperti berpikir, keanehan apa yang disebutkan Itachi.
Sasuke langsung berlari menuju ruanga Itachi.
“Hey jangan lupa sup misonya, akhh.. harusnya aku minta belikan dulu baru bercerita.” Sekilas mata Tobi melirik ke salah satu berkas yang berada di meja Sasuke.
Catatan : Tobi membaca berkas di meja Sasuke
“Untuk apa dia bergelut dengan berkas-berkas ini, mm..Transplantasi organ akibat reruntuhan yang menimpa 2 orang murid..”
“Ekhem.. Tobi-san anda dipanggil Sishui special class”
“Aa.. ya” Tobi berjalan keluar dari ruangan Sasuke.
Sai melihat tumpukan berkas yang tersusun rapi di meja Sasuke.
“Dasar ceroboh” Gumamannya. Kemudian menutup ruangan Sasuke.
xXx
“Aku ingin kasus Hinata diberikan padaku, aku yang akan menyelidikiya.”
“Heh.. kau  begitu bersemangat, baiklah. Aku juga sedang sibuk dengan kasus akatsuki.”
“Akatsuki?”
“Hn, akatsuki kembali muncul dan membuat ulah, pria ghoul yang kau kalahkan menghilang, setiba kami disana”
Sasuke terkejut, mengingat pria ghoul yang menunggu untuk menyerang Hinata.
“Aku akan pergi untuk memastikan sesuatu”
“Hn” Itachi diam, kemudian
“Keluarlah aku tau kau disana Sai”
.
.
xXx
Sasuke berlari mengambil mobil, membawanya dengan sangat cepat.
Sasuke menghampiri pintu apartemen Hinata yang terbuka dengan rumah berantakan.
“KUSSO!!” Teriaknya..
Sasuke menuju rumah kediaman Hyuuga, memutar mobilnya tajam berbalik.
Menggedor-gedor rumah besar yang seperti tak berpenghuni itu.
“HINATA..HINATA..JAWAB AKU HINATA..” Sasuke menggedor pintu dengan keras.
BRAKkk..
Sasuke mendobraknya, bekas darah segar menempel di lantai.
Sasuke tertunduk lemas.
“GARRRRGGGGHHH”
xXx
“Nii-san..”
“Hn, “ Mata Itachi masih memperhatikan berkas-berkasnya.
“Aku tahu tempat markas Akatsuki.”
‘ Seperti biasa, kau bahkan tak pernah memperhatikanku bahkan menatapku saat berbicara. Kau bahkan tak pernah terkesan dengan kemampuanku nii-san’
.
.
.
xXx
BRAKKK..
Mata tertuju pada Sasuke yang mendobrak pintu ruangan Itachi, dan Sai masih ada disana.
“Bakka!! Apa Yang Kau Lakukan!” Itachi marah kepada Sasuke.
“Maafkan aku, tapi aku ingin ikut dalam penyerbuan Akatsuki, berikan aku perintah”
“Tidak akan!”
“Baiklah, aku akan memberontak”

Mata Itachi melotot pada adik bungsunya itu. Percuma saja dia mengkhawatirkannya. Sasuke akan bertindak semaunya.
Sasuke sekilas melihat kearah Sai yang terus menatapnya, Sasuke menutup pintu dengan keras tanpa permisi.

“Dasar anak kurang ajar” Umpat Itachi
“Kalian begitu lucu” Itachi baru mengingat kehadiran Sai diruangan itu.
“Akh.. maafkan aku, aku akan pergi, sebelum itu bolehkan aku bertanya sesuatu”
Sai tak menatap Itachi, padahal Itachi melihat ke arahnya.
“Bagaimana keadaan Tou-san?”
“Keadaannya baik-baik saja, dua hari lagi dia akan kembali.”
Sai tersenyum dan keluar dari ruangan itu.
‘Maafkan aku Sai, ini demi kebaikan mu’
Catatan Author : kayaknya kalian udah tau sedikit tentang Sai! Dan keluarga Uchiha :’) jelasin gk yahhhh! Entar dijelasin lagi deh.
xXx
Toneri yang mengurus pekerjaannya di luar negri baru saja menerima telpon dari Kakashi.
“Batalkan semua meeting hari ini, dan siapkan tiket pesawat ke Jepang” Toneri terlihat tergesa-gesa.
“Tapi..”
Tatapan mata yang tajam membuat pria bernama Yamato bergidik.
“Baiklah” Yamato terlihat menelpon seseorang untuk memesan tiket.
xXx
*FlashBack
Apartemen Hinata
Bunyi bell membuat Hinata berlari menuju pintu.
“Siapa yang berunjung malam-malam begini”
Hinata melihat video intercomnya tak ada siapapun
Ponsel Hinata bergetar paggilan dari sebrang
“Moshi moshi.. “
“… “ tak ada jawaban.
 sosok berjubah hitam dengan awan merah itu tersenyum
GREPPP
Toba-tiba lampu apartemen padam dan mulut Hinata di bekap.
xXx
Manshion Hyuuga
“Pain-sama kami telah membawanya.”
Pain memegang dagu Hinata, memperhatikan mata bulannya.
“Lepaskan dia”
Deidara melepaskan ikatan Hinata.
Pain mengambil paksa kalung Hinata hadiah terakhir dari Okaa-sannya.
“Dengar jika kau bisa megambil kalung ini dari tangan ku, aku akan membebaskanmu.”
Hinata mengeluarkan kagune yang menyerupai ekor rubah, mengingat semua pelajaran yang pernah diajarka Toneri kepadanya.
Berapakali Hinata mencoba, bahkan ia tak bisa menyentuh Pain.
“Kau begitu lambat, dan lemah. “
GHAKKK
Pain menusukkan kagunenya tepat di perut Hinata.
“Sepertinya kalung ini tak begitu berharga”
CRAKK
Pain menginjak kalung berbandul berlian salju itu menjadi pecah.
Hinata sangat marah, kibasan ekor yang kuat dan pergerakan yang meningkat membuat Pain sulit menghindar.
Tiba saat ekor Hinata hampir menusuk mata Pain, pergerakan Hinata terhenti, dia tak bisa bergerak. Mata Hinata melirik pada Sasori yang mengikatnya dengan benang-benang yang hampir tak terlihat. Hinata megamuk. Pain menaikkan sudut bibirnya.
“Sasori kau urus dia” Mata Pain memancarkan kemarahan sekaligus kesedihan.
*FlashBackOff
xXx
Di Dalam Pesawat
“Hinata tunggulah aku, aku akan menyelamatkanmu” Toneri terlihat sangat gelisah.
xXx
UIG
“Kita akan melakukan invasi UIG ke markas Akatsuki mereka berada di Suna, karena ini berjarak sangat jauh dari Konoha, merka pasti mempumpunyai rencana besar. Pembasmian 2 hari kedepan, persiapkan semuanya dan kumpulkan semua informasi” Itachi menutup pembicaraan. Dan semua keluar aula.
“Tch.. “Sasuke mendecih. Geram dan mengepalkan tangannya.
Itachi menghampiri adik bungsunya itu.
“Pergi ke ruang bawah tanah, 10 menit lagi aku akan memberi tahumu sebuah rahasia.”
Meski kesal Sasuke tetap menurut perintah anaikinya itu.
xXx
Ruang Bawah Tanah
Ruangan bawah tanah adalah sebuah ruangan  khusus kedap suara, dan bisa dikatakan ruangan rahasia. Itachi memastikan tidak ada yang mengikutinya.
“Jadi rahasia apa?”
“Kau sangat tidak sabaran.
 Tentang Hinata, kau tak perlu khawatir mereka tak akan membunuhnya”
“Kau yakin?”
“Hn. Tidak. Baiklah ini hanya asumsi ku saja. Sudah saatnya memberi tahumu, bahwa kemungkinan besar Hinata bukan lagi manusia. Kekhawatiran ku tentang Akatsuki selama ini terjadi, mereka selama ini menciptakan..”
“Cukup, jika ini yang ingin kau katakan aku akan pergi mencari Hinata”
“Mereka tak akan membunuhnya, karena Hinata adalah percobaannya yang berharga. Persiapkan rencanamu untuk 2 hari lagi. Kau akan memimpin untuk penyerangan di Suna didampingi Sai. Aku akan mengirim 500 pasukan untuk mu dan jangan ceroboh.”
“Hn”
‘Mungkin bukan saatnya aku memberitahu tentang Sai kepada Sasuke.’
Catatan : Sai adalah saudara dari Itachi dan Sasuke dari ayah yang sama dan ibu yang berbeda. Keberadaan Sai dirahasiakan. Sai tak memakai marga Uchiha, dia hanya memakai marga ibunya yaitu Yamanaka.
To Be Continue






Tidak ada komentar:

Posting Komentar