Kamis, 24 Maret 2016

Last Road To Ninja

Disclaimer : Naruto ©Masashi Kishimoto
       Last Road To Ninja ©Dandelion
Pair        : SasuHina
Genre      :  Romance/Komedi
Rated      : T
Summary   : Desa Konohagakure, dimana Haruno Kizashi sang pahlawan yang menyelamatkan desa, Naruto/ Menma yang orang tuanya masih ada. Meninggalkan sebuah kisah kutukan dari sebuah pertengkaran kecil antara Hyuuga dan Uciha.
Happy Reading minna.. ^^


xXx
Pemandian Air Panas
Suara gaduh yang terdengar dari ruangan wanita.
Hinata yang memperhatikan sepupunya lakukan dan berteriak.
“NEJI NII SAN ..” Aura membunuh itu membuat Neji bergidik ingin berlari namun seseorang itu lebih dulu menjambak rambut indahnya. Sebuah kebiasaan rutin Neji yang suka mengintip err..mesum.
BRAKK
Tiba-tiba Rock Lee terjatuh ke ruangan wanita.
“K..Kauuu.. iyeeeeeee” Tenten yang tak terima pakaiannya dipakai oleh Lee
Semua orang datang untuk melihat keributan dan Hinata yang memukuli Lee dan Neji
“Kyaaa..” Ino berteriak malu karena para laki-laki yang datang mendengar suara kegaduhan.
Sasuke menghentikan aksi Hinata, padahal yang paling terakhir masuk dan kelihatan paling malas adalah Sasuke, entah kenapa dia langsung menghalat wanita itu, Hinata. Wanita yang tak pernah terjerat jurus flaming charismanya.
“Lepaskan aku, baka .. apa yang kau lakukan Hahhh.. beraninya kau!! UCIHA?” perempatan siku-siku di kepala Hinata sudah bermunculan menatap tajam pada sosok laki-laki Uciha yang mengunci pergerakannya.
“Jika kau memberontak akan ku cium” Perkataan Sasuke yang terlihat begitu santai dengan senyuman khasnya membuat Hinata bergidik.
Ino yang mendengarnya langsung pingsan. Tenten yang berada disamping Ino langsung menangkapnya. Mengguncang tubuh sahabatnya agar bangun dari tidurnya.. (maksudnya pingsannya).
Tiba-tiba Menma menarik tangan Sakura.
“Akan ku antar kau pulang.” Suara Menma memecah lamunan Sakura yang terlihat sedih melihat ke arah Sasuke.
“E-eh..t..” Sakura kini sudah dibawa Menma menjauh dari keributan.
Melihat Menma yang mengacuhkannya, Hinata makin geram, Lee berlari. Cauji membubarkan kerumunan. Melihat Hinata yang sudah tenang Sasuke akhirnya melepaskanya.
Hinata menatap tajam kearah Sasuke. Nyali Sasuke hampir ciut karenanya.
Langkah kecil itu semakin dekat, dan mendekat.

Tap Tap Tap
Sasuke mundur selagkah demi selangkah.

“BAKAAAA..” Hanya sebuah teriakan, teriakan keras yang hampir membuat gendang telinganya pecah.. Kemudian Hinata mencengkram kerah Sasuke.

“Dengar sekali lagi kau mengganggu ku, akan ku bunuh kau Uciha” Hinata melepaskan cengkramannya.

Melihat langkah Hinata yang menjauh Sasuke memberanikan diri.
Mengejar dan mengambil legannya. Hinata menepisnya.

“Apa lagi?” Hinata dengan nada malas.
“khe khe.. kau kasar sekali. Besok Penyihir Kaguya akan datang ke Konoha. Dia akan mengadakan ritual bola suci.”
“Jadi apa urusan ku? Pergi saja sendiri” Hinata meninggalkan Sasuke
“Jika kau pergi dengan ku, aku akan membantumu mendapatkan Menma.”
Perkataan Sasuke membuat langkah Hinata terhenti.
“Baiklah”

Jawaban Hinata membuat Sasuke menaikkan senyumannya.
Mitos mengatakan jika datang bersama pasangan ke pemujaan bola suci Penyihir Kaguya maka pasangan itu akan bersama selamanya.

xXx

Pemujaan Bola Suci

Disinilah Hinata sekarang duduk bersama Uciha menyebalkan. Disamping mereka ada Menma yang bersandar di bahu Sakura.

“Bessstt..” Hinata memanggil Sasuke
“Sstt.. disini tak boleh bicara” Sasuke menjelaskan, dan kembali focus pada ritual Kaguya.
“Besssttt..bessstt.. kau lihat itu mana janji mu baka..” Suara Hinata berbisik.

Pemujaan di tempat terbuka, dengaan bola yang bersinar ditengahnya, Kaguya menari sebagai pemujaan.
Melihat Menma yang selalu melihat ke arah Sakura membuat Hinata sangat panas.
Hinata berdiri, Sasuke berusaha menarik Hinata agar kembali duduk. Mata Hinata masih tertuju kepada Menma.
Hinata menepis tanga Sasuke lagi.

“Cukup aku mau pulang”
“Tidak bisa..” Sasuke memandang tak suka kepada Menma.
Adu mulut pun terjadi.

Mata byakugan dan saringan di jidatnya Kaguya aktif, melihat kearah mereka yang mengganggu pemujaan.

Seperti mengendalikan angin Kaguya terbang tepat di depan Hinata dan Sasuke.
Hinata memandang tak suka, dia memang tak percaya dengan penyihir, yang dia tau adalah jurus dan cakra.

“Penyihir heh.. jagan meghalangi ku, minggir kau……!@#$%^&*”
Sasuke berusaha menutup mulut Hinata yang mengucap sumpah serapah.
Mereka yang berada disana ketakutan, angin kencang dan langit yang menghitam.
Kaguya membacakan mantra-mantranya. Tiba-tiba tubuh Hinata bercahaya.
xXx

Manshion Uciha

Pancaran sinar matahari pagi menyilawaukan mata.
Hinata mengerjap-ngerjapkan matanya. Sadar jika itu bukan kamarnya, membuatnya segera bangun. Sasuke membuka pintu kamarnya.

“Kau sudah bangun, baguslah..” Sasuke menaruh nampan berisi susu dan roti di meja.
“Apa yang kau lakukan hah..? Kenapa aku bisa berada di disini? K- kau?? Besar..”

Mata byakugannya memperlihatkan urat-urat disekitar mataya. Bersiap dengan kuda-kudanya, ketika Sasuke semakin melangkah mendekat.
“Apa kau sudah sadar sekarang? Hn?” Sasuke memincingkan matanya sambil menahan tawanya.
“Lihatlah cermin disana.” Lanjutya
Mata Hinata terbelalak tak percaya, dengan apa yang terjadi pada dirinya.

“IYEEEEeeeeeeeee” Teriakan yang memekikkan telinga.
Perempuan ini kemudian terisak menangis, melihat tubuhnya sekarang yang sudah mengecil menjadi anak kecil berusia 9 tahun.
Itachi datang ke kamar otoutonya suara teriakan Hinata terdengar di seluruh mansion Uciha.

“Apa yang terjadi??”
“Ahahha.. tidak apa-apa, adik kecil yang ku bawa kemarin sudah sadar”
“Oh.. aku harus pergi sekarang, ada misi bayaran dari Hukage, kau harus secepatnya mencari tau orang tuanya.” Itachi meninggalkan Sasuke dan Hinata.

“Ini tidak boleh terjadi, bagaimana ini? Hiks..Apa yang harus ku lakukan, bagaimana jika Tou-san  tidak mengenalku… dan jika taupun tidak boleh pasti akan di hukum berat” Didepan cermin sambil melihat bodynya sekarang.

“Phfft..Hey.. kau terlihat imut seperti ini, berhentilah memasang wajah cemberut”
“URUSAIII.. kau harus membantu ku Uciha, kau yang membawa ku kesana, kau harus menemukan Kaguya.. temukan temukan temukan…”
“Bahkan sifatmu mulai menganak-nganak Hinata”
“Berhentilah sok akrab Uciha” Aura membunuhnya tak berubah walau tubuhnya mengecil.

xXx
Ruang Hukage

“Apa maksud mu Sasuke, dan siapa anak kecil manis ini? Hyuuga Hiashi hanya mempunyai satu anak dan dia Hanabi, apa kau lupa?”
Jawaban Tsunade membuat Sasuke dan Hinata bingung, semuanya tak mengenal Hinata lagi.

“Maksud ku dia Hinata.. Hinata Hyuuga, kalian tak mengenalinya?” Sasuke kembali bertanya, Hinata hanya diam menunduk tak satupun yang mengingatnya, termasuk ayahnya sendiri.

“Sudahlah ayo kita pulang.” Hinata menggapai tangan Sasuke, seperti anak kecil yang merengek bosan dengan pembicaraan orang dewasa.
Seluruh teman-temannya dan warga desa seperti kehilangan ingatan tentang Hinata.

Di Jalan Menuju Mansion Uciha

Hinata banyak melamun. Sasuke mengambil tangan Hinata membawanya bersamanya.
“Tenanglah aku akan berusaha menolongmu, kita akan mencari solusinya. Aku janji”
Sasuke berjongkok dengan senyuman yang hangat. Melihat Sasuke yang memancarkan ketulusan Hinata beusaha tersenyum. Senyuman yang amat manis hingga membuat semberut merah di wajah Sasuke yang tepat berada di depannya.

“Terimakasih” Hinata memeluk Sasuke. Baju sasuke basah, Hinata menangis Sasuke tau namun ia membiarkannya saja.

“Baiklah saatnya kita pulang, aku lapar. Heehe ..” Sasuke melengo secepat itukah dia melupakan kesedihannya??

Namun beberapa saat kemudian dia sadar dibajunya ada lendir..
Wajah tampannya berubah jadi masam.
“Hinata.. Apa ini?” Menunjuk sisi bajunya yang berlendir
“Oh itu, gomen-gomen aku tak sengaja menaruh ingus di sana ^^ “

“HI – NA -TAAAAAAA” Menggeretakkan giginya. Berakhir dengan Sasuke yang mengejar Hinata dan kejar-kejaran (Masih ingat film Thailand First Kiss adegan berlari di sekolahan. Ok.. dimirip-miripin aja hehe :v lupakan).

Mereka terlihat senang, seperti tak terjadi apa-apa..
Sosok terlindung kabut itu menghentikan mereka.
Kabut menghilang menghadirkan sosok Kaguya yang berada di depan mereka.

Sasuke diam, Hinata menghampiri Kaguya.
“Aku mohon, aku tau yang ku lakukan waktu itu salah. Maafkan aku, tolong kembalikan aku ke wujud ku semula” Hinata memohon.
“Tidak bisa”
“Nande?” Mata Hinata berkaca-kaca, tertunduk lemas.

Sasuke ingin menghampiri Hinata, namun Kaguya menghalaninya.
“Aku ingin memberitahu mu, sekarang suara ku hanya bisa terdengar oleh mu Uciha…”

xXx

Sudah 3 hari Hinata menjadi anak kecil. Dan tinggal di mansion Uciha.
Hinata sedang bermain di taman bunga Uciha yang indah berlari mengejar kupu-kupu.
Sasuke yang memperhatikannya.

“Tidak bisa terus seperti ini, aku harus melakukan apa yang dikatakan Kaguya. Tapi jika berhasil, bagaimana dengan ku. Mereka akan bersama selamanya. ArrrRRGGhhh”
Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

“Kau harus mengembalikannya, kau tak boleh menyukai anak kecil lalu menculiknya seperti ini”

Dia Hinata baka anaiki, kau tak mengingatnya ha??
Itachi hanya geleng-geleng kepala. Sasuke yang merasa dirinya terlihat bodoh.

“Sudahlah.. kau tak mengerti” Sasuke melenggang pergi.
Itaci berpikir,
‘Bagaimana caranya agar otoutonya normal lagi dan tidak menyukai anak kecil seperti ini!’

xXx
Hari ke 4

“Hinata, hari ini kau ikut dengan ku.”
“Eh? Kemana?”
“Menemui Menma, ..”
“Kyaaa.. Menma-kun baiklah ^^ aku akan bersiap-siap”

Hinata berlari menuju kamarnya merapikan rambutnya dan bergegas kelantai bawah mememui Sasuke.
“Ayo” Hinata sumringah
“Kau terlihat bersemangat sekali” Sasuke terlihat sedikit cemberut.

Di Taman Bermain

Sasuke berbicara dengan Hinata di balik pagar sebelum masuk.
“Dengar.. ini adalah misi mu, kau harus bisa membuat Menma melihat mu dan buat dia mencintaimu. Jika kau ingin kembali ke tubuh mu semula”

Hinata mengangguk.
“Kau pasti bisa..” Sasuke memberikan senyuman semangat
Hinata masuk dan tertinggallah Sasuke di balik pagar sekarang sendirian, tertunduk.

“Seandainya orang itu adalah aku Hinata, dan bukan Menma. “

Saat Sasuke pergi Sakura memperhatikannya.
Sakura melihatnya, namun tak ada keberanian untuk menyapanya.
Dikejauhan Sakura mendengar seseorang meneriakkan namanya.
Menma dengan seorang anak kecil bersamanya.

“Maafkan aku adik kecil, tapi aku menyukai kaka cantik yang berada disana.”
Menma memanggil Sakura.
“Hn, tak apa-apa. Maafkan aku sudah mengganggu” Hinata melangkah menjauh
Hinata berpapasan dengan Sakura ekspresi mereka yang sama.

xXx

Hinata mencari Sasuke namun Sasuke sudah tidak ada.
“Kemana dia?” Hinata mencari ke Mansion Uciha.
“Bukankah dia keluar bersamamu Hinata-chan, Sasuke dia belum pulang. Aku pikir kal..” Hinata sudah berlari meninggalkan Itachi mencari sasuke.
“Dasar anak kecil jaman sekarang tak tau sopan santun” Itachi mengumpat.

Hinata sudah berkeliling mencari Sasuke, entah kenapa kakinya ingin melangkah ke taman bermain.
Hinata terbelalak, Sasuke berkelahi dengan Menma.
Samar-samar Hinata menengar percakapan mereka.

Bugh Bugh..
“Kau, kenapa kau melakukan ini padanya hah?? Dia mencintai mu tulus,”
Menma membalas pukulan Sasuke
Bugh Bugh..
“Aku tidak bisa, kenapa tidak kau saja bukankah dari sifat mu sendiri sangat terlihat jelas kau mencitainya hahh??”
BuGH
Kali ini pukulan Sasuke,
“Kusso..jika saja yang dipilihnya adalah aku, aku takkan sudi memberikannya kepadamu baka!!”
Butiran-butiran bening itu terjatuh dari wajah tampannya.
Grepp
Seseorang memeluk tubuh Sasuke dari belakang.
“Gomen..” Suara Hinata kecil yang memeluk Sasuke

xXx
Taman

Masih belum ada perubahan, Sasuke terus memperhatikan Hinata.
“Berhentilah melihat ku seperti itu kau sudah seperti pedofil”
“Aww pelan-pelan Hinata”
“Siapa suruh kau berkelahi hn? Ketampanan mu sudah ditutup dengan plaster..”
Sasuke hanya tersenyum
“Kenapa kau tersenyum seperti itu?”
“Barusan kau mengakui ku tampan kan? Tak apa mengaku saja”
“Baka..” Hinata terkekeh

xXx

Cahaya terang menyilaukan mata, Sasuke dan Hinata terbaring di taman.
Sayup-sayup Hinata mendengar suara yang memanggilnya

Hinata-chan? Hinata-chan..” Tenten menggucang-guncang tubuh Hinata
(kayaknya disini hobby Tenten mengguncang badan orang pingsan :v ok forget)

Mengerjap-ngerjapkan matanya, Hinata kini terbangun.
“Yokatta. Hinata-chan akhirnya kau sudah sadar” Tenten berhenti mengguncang badan Hinata.

“Kau mengenali ku?” kata itu yang pertama kali terucap dibibirnya.
Tenten, Ino dan Sakura saling berpandangan..
“Kalian mengingat ku?”
“Ne Hinata-chan kau sakit?” Ino mengarahkan tangannya ke jidat Hinata
Namun Hinata teringat sesuatu.

“Dimana Sasuke?”
“Anoo.. Sasuke ada di sana” Ino menunjuk gerumbungan laki-laki dan disana terbaring Sasuke tak sadarkan diri.
“Sasuke..” Hinata bangkit masuk diantara gerumbungan para laki-laki itu.

Melihat Sasuke yang tak sadar, Hinata mecoba mendngarkan detak jantung Sasuke.
Hinata terlihat sangat panic melihat Sasuke yang tak juga sadar.
“Sasuke-kun ku mohon bangun lah, hiks hiks”
“Apa yang harus ku lakukan, ku mohon..Jangan mati.. Hiks“
“Aku belum sempat mengatakan aku juga mencintai mu hiks’..”
“Benarkah, aku sangat-sangat mencintai mu Hinata-chan “
“Eh??” Hinata mendorong tubuh Sasuke.
“Ittai Hinata-chan”

Jangan ditanya teman-teman mereka yang sedang bergerumbung berbisik.
‘Bukankah mereka bermusuhan?’
‘Mungkinkah kepala Hinata terjedot pintu’
‘Mungkin Hinata hilang ingatan?’
‘Apa mereka jadian?’
Pertanyaan mistery
xXx
“Kenapa kau jadi kasar begitu, jika tau seperti ini aku tak mau cepat-cepat sadar”
“Baka, aku tadi hanya acting” Hinata berpaling mengusap airmatanya.
.
.
Semuanya sudah kembali seperti sedia kala, namun ada yang berbeda.
-=Kau menyadarkan ku, membuktikan jika kau lah yang terbaik Uciha=-
.
-=Aku tak peduli meski kau menjadi anak kecil, aku tak bisa menyembunyikannya Hinata. Aku mencintai mu=-




OWARI
Gomen kalo jelek, silahkan komen-komen!!






Bonus pic


4 komentar:

  1. udah end yah? ficny seru and lucu.. by: amethyst psycopat

    BalasHapus
  2. Pengen yang panjangՁ ya?? ^^ entar deh, aku bikin yg berchapter.. tentang Hinata sang siluman ular putih dan Sasuke yg keluarganya terkenal dg pembasmi siluman ceritanya mami Mikoto Miku terus nurunin kekuatan ke Sasuke anak ke 2nya.. Rada lucu sih kalo kepikiran kayak gitu, mau gk?? Kn biasanya di fic fic SasuHina si Sasu terus tuh yg jd siluman, kali ini si Hinata yg jd siluman :v khekhekhe..
    .
    *Entahlah hanya sebuah imajinasi*

    BalasHapus
  3. iya2! ak mau itu..!! tag aku yah!! lion-san.!!

    BalasHapus
  4. Entar aku promo lagi,, nah kamu org pertama yg aku catet duluan untuk di tag di fic berikutnya,, ;) .. Waiting waiting ok

    BalasHapus